Ahad 18 Aug 2019 21:05 WIB

Gubernur Berharap Kopi Asal Jawa Tengah Semakin Mendunia

Ganjar mengatakan peluang pengolahan kopi masih cukup besar.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, peluang pengembangan industri pengolahan kopi dindalam negeri masih cukup besar. Sebab, saat ini potensi konsumsi kopi terus meningkat dan permintaan kopi dunia juga terus menanjak.

"Pertumbuhan kelas menengah dan pengembangan gaya hidup masyarakat Indonesia terus mendorong pengembangan produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7 persen per tahun," katanya di Temanggung, Ahad (18/8).

Baca Juga

Ganjar menyampaikan hal tersebut dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Suryo banendro pada festival syukuran panan kopi bhumi phala di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Ia menyebutkan Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam, dengan produksi rata-rata 685.000 ton per tahun atau 8,9 persen dari produksi kopi dunia.

Ganjar menyampaikan untuk meningkatkan nilai tambah maka industri olahan baik industri besar, menengah, maupun kecil mesti dipacu dan didukung oleh pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, saat ini sudah ada 11 kopi di Indonesia yang mempunyai indikasi geografis (IG) termasuk kopi robusta Temanggung.

Ganjar mengatakan saat ini hampir semua kabupaten/kota memiliki usaha budi daya dan kopi olahan seperti Pemalang, Batang, Pati, Kudus, termasuk Temanggung. "Saya berharap ke depan kopi Muncar Temanggung juga mendunia," ucapnya.

Menurutnya, kebiasaan minum kopi sudah menjadi gaya hidup bukan hanya orang tua tetapi juga anak-anak muda yang nongkrong sambil minum kopi. "Oleh karena itu kami berharap eksistensi pengolahan kopi yang ada di masyarakat untuk terus dijaga kualitasnya. Petani jangan terjebak masalah budi daya saja, tetapi pascapanen, kemasan dan olahan termasuk manajemen yang harus dikuasai," katanya.

Ia menuturkan Pemprov Jateng melalui Dinas Perindusrian Perdagangan aktif mendorong pengembangan industri pengolahan kopi di Jateng agar semakin inovatif dengan teknologi pengolahan kopi yang tepat dan benar sekaligus penguatan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan seusia regulasi pangan yang ada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement