REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan (Sumsel) masih menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik panas. Khususnya kebakaran di lahan gambut di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.
"Kondisi Sumsel masih terjadi kebakaran yang cukup besar khususnya di lahan gambut daerah Kabupaten Musi Banyuasin," ujar Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (17/8) malam.
Ia mengatakan, kebakaran di lahan itu sudah terjadi beberapa hari dan belum juga padam. Upaya pemadaman dilakukan dengan water bombing, menjatuhkan bola air ke titik kebakaran menggunakan helikopter.
Ansori menuturkan, upaya pemadaman juga dilakukan di darat dibantu dengan membuat sekat bakar. Ia merinci, helikopter water bombing yang dikerahkan ada lima unit dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dua unit helikopter dari bantuan perusahaan.
"Tim darat jumlahnya ratusan personel, terdiri dari BPBD Musi Banyuasin, Manggala Agni, TNI, Polri, rpk perusahaan sekitar dan masyarakat peduli api," kata Ansori.
Menurut dia, lahan gambut yang sudah kering sangat rawan terbakar dan pemadamannya pun sulit. Saat ini, kata dia, belum ada operasi hujan buatan karena informasinya kondisi awan belum memungkinkan untuk itu.
Sementara itu, menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan telah dilakukan di Riau. Beberapa hujan buatan yang dilakukan itu berhasil memadamkan karhutla di sejumlah titik panas.