REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kader PKS Ahmad Syaikhu, menyatakan posisi Wagub DKI penting untuk segera diisi. Pasalnya, Gubernur DKI memerlukan pembantu untuk menjalankan roda pemerintahan sebuah provinsi yang menjadi Ibu Kota Indonesia tersebut, Sabtu (17/8).
"Bagaimanapun juga, pekerjaan di DKI sangat banyak. Memang bisa didelegasikan ke yang lain. Tetapi, akan sangat pas kalau memang ada wakil yang memang menjalankannya," kata Syaikhu saat ditemui Republika seusai upacara kemerdekaan di Alun-Alun Kota Bekasi.
Menurutnya, jika hal itu tidak segera diisi. Maka dikhawatirkan kinerja Gubernur DKI menjadi tidak maksimal. "Jelas banyak kerjaan-kerjaan yang akan terganggu dengan ketiadaan wakil," ujarnya.
Oleh karenanya, ia mendorong DPRD DKI untuk segera menentukan dua calon yang telah diusulkan. Ia menilai, penentuan tersebut bisa dilakukan meskipun masa jabatan DPRD DKI hanya tersisa satu pekan.
"Tinggal nunggu aja prosesnya. Sudah di dewan semuanya, dua nama sudah diajukan, tinggal dewannya melakukan rapimgab dan paripurna. Masih ada waktu sepekan ini," tutur Ketua DPW PKS Jawa Barat itu.
Pada akhirnya, ia menegaskan, meski masa jabatan DPRD DKI telah memasuki bulan terakhir. Syaikhu optimis, pemilihan Wagub DKI akan segera diputuskan. "Ya masih mungkin. Kan belum berakhir, masih sedang menjabat," ucapnya.
Sebelumnya, pada 9 Agustus 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melayangkan surat pengunduran diri. Sandi mengundurkan diri karena ia menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Kemudian, pada Februari lalu, PKS telah mengusulkan nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto untuk menggantikan Sandiaga Uno. Namun, DPRD DKI belum jua memutuskan antara kedua nama tersebut.