REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Andrea Poeloengan mendesak Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cianjur Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Soliyah untuk mengundurkan diri. Menurutnya, Kepala Polres Cianjur harus bertanggung jawab atas kasus terbakarnya empat anggota Polres Cianjur. "Sebagai bentuk pertanggungjawaban moril sebaiknya Kapolres Cianjur mengundurkan diri," ujar Andrea, Jumat (16/8).
Dalam menghadapi aksi, Andrea mengatakan, polres seharusnya telah mempersiapkan pengamanan dengan baik. Polisi, lanjut Andrea, juga harusnya mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dihadapi di lapangan.
Selain itu, dia meminta, Polda Jawa Barat dan Mabes Polri harus mengusut kasus tersebut. Sebab, dia menilai terdapat sesuatu yang kurang dipersiapkan sehingga kasus tersebut terjadi pada anggota polisi.
"Saya juga tidak habis pikir kesiapan dalam menghadapi unjuk rasa. Alat pemadam kok tidak ada ketika ada yang terbakar," ungkapnya.
Ke depannya, dia meminta, agar pelaku dapat diberi hukuman yang berat. Dia menegaskan perbuatan yang dilakukan pelaku merupakan tindakan yang tak manusiawi. "Para pelaku itu biadab. Wajar jika nantinya hakim mengadili dengan memutus seumur hidup bahkan jika berani hukuman mati agar negara ini tetap berwibawa dan terjaga utuh," ungkapnya.
Sebelumnya, unjuk rasa damai gabungan aliansi mahasiswa se-Cianjur itu diwarnai dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kinerja Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman. Aparat kepolisian yang sejak pagi mengawal aksi kemudian berusaha menghalangi pembakaran ban bekas dan memadamkan ban bekas yang mulai menyala. Dalam upaya itu, beberapa polisi terkena percikan bensin dan tersambar api.