Kamis 15 Aug 2019 14:44 WIB

LPPM UMS Uji Coba Produksi BBM dari Sampah Plastik

Untuk menghasilkan BBM dari sampah plastik harus diolah melalui serangkaian proses.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan uji coba pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Alat tersebut ditemukan warga Tegal, Jawa Tengah, Utomo Widyo, yang kemudian bekerja sama dengan LPPM UMS.
Foto: Dok LPPM UMS
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan uji coba pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Alat tersebut ditemukan warga Tegal, Jawa Tengah, Utomo Widyo, yang kemudian bekerja sama dengan LPPM UMS.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mempunyai inovasi baru berupa mengolah limbah atau sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Upaya itu dilakukan untuk memanfaatkan limbah plastik yang selama banyak mencemari lingkungan karena sulit diolah.

Untuk menghasilkan BBM dari sampah plastik harus diolah dengan melalui serangkaian proses antara lain, sampah plastik dimasukkan ke alat berupa tabung reaktor kemudian dipanaskan sampai plastik tersebut mencair. Kemudian, asapnya dikeluarkan dan ditampung di kondensor pertama, kedua dan ketiga sesuai dengan masa jenis dari gas-gas tersebut. Setelah gas tersebut menjadi cair akan mengeluarkan gas yang berbeda-beda dan inilah yang nantinya akan menjadi bahan bakar minyak.

Baca Juga

Uji coba pengolahan limbah plastik sudah dilakukan di area Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pekan lalu.

Penemu alat, Utomo Widyo, menceritakan ide tersebut berawal dari kondisi tempat penampungan sampah di kampungnya yang sampahnya banyak berserakan terutama sampah plastik.

"Padahal kita semua tahu sampah plastik itu sangat lama agar bisa terurai oleh tanah. Akhirnya mencari-mencari dan ketemulah destilasi plastik, mengubah plastik menjadi zat pembentuknya dan nantinya terpisah menjadi bahan bakar yang berbeda-beda," terang pria asal Tegal tersebut seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/8).

Setelah melakukan eksperimen selama empat bulan, Utomo Widyo menghubungi LPPM UMS. Kemudian, LPPM UMS merespons positif maksud tersebut. Selanjutnya, dilakukan penjajakan kerjasama untuk mengurangi limbah plastik agar bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar minyak.

Kepala LPPM UMS, Agus Ulinuha, menjelaskan UMS akan memberikan perbaikan-perbaikan terhadap produk yang dihasilkan, sifatnya pembinaan dan pendampingan. Dari hasil tersebut nanti akan diuji laboratorium untuk menyempurnakan produknya. Ketika produk sudah sempurna nantinya maka arahnya akan diproduksi secara massal.

"Untuk menghasilkan lima liter BBM dibutuhkan lima kilogram sampah plastik. Ada tiga jenis produk BBM yang dihasilkan dari limbah plastik tersebut, yakni minyak tanah, premium dan solar. Ini sedang dalam proses uji coba terus untuk mendapatkan hasil yang optimal," jelas Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement