Kamis 15 Aug 2019 06:27 WIB

Fadli Zon Siap Emban Jabatan Wakil Ketua DPR

Fadli mengaku lebih memilih mengisi posisi Wakil Ketua DPR daripada pimpinan MPR.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil ketua DPR Fadli Zon saat ditemui di sela-sela acara tasyakur penyair Taufiq Ismail di Jakarta, Sabtu (29/6)
Foto: Republika/Farah
Wakil ketua DPR Fadli Zon saat ditemui di sela-sela acara tasyakur penyair Taufiq Ismail di Jakarta, Sabtu (29/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku siap jika Prabowo Subianto menunjuknya kembali untuk menjadi Wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Menurutnya, jabatan tersebut akan berusaha diembannya dengan baik, karena ia mewakili suara rakyat.

"Saya siap saja kalau dicalonkan lagi, namanya tugas kan. Nanti tergantung pada ketua dewan pembina, kepada Pak Prabowo," ujar Fadli di Komplek Parlemen RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Baca Juga

Fadli mengaku lebih memilih untuk mengisi posisi Wakil Ketua DPR, ketimbang kursi pemimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Karena, di posisinya saat ini, ia menilai bahwa pihaknya lebih bebas menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat.

"Dalam menyampaikan aspirasi rakyat, kita juga bisa lebih kritis dan kekritisan itu juga penting bagi pemerintah, pemerintah manapun," ujar Fadli.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa Prabowo belum membicarakan persoalan tersebut dengan para petinggi Partai Gerindra. Namun, sekali lagi Fadli menegaskan bahwa dia siap mengemban posisi apapun yang telah disetujui mantan Danjen Kopassus itu.

"Pak Prabowo yang memutuskan siapa, nanti tergantung dari hasil inilah ya saya kira itu bagian dari tugas sebagai pengurus di DPP," ujar Fadli.

Untuk diketahui, Gerindra dipastikan bakal menduduki kursi Wakil Ketua DPR RI. Hal itu sesuai dengan UU MD3 yang mengatur partai lima besar perolehan kursi DPR RI hasil pemilu mendapat jatah kursi pimpinan DPR RI. Satu kursi ketua DPR RI diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sedangkan posisi wakil ketua diisi oleh Golkar, Gerindra, Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement