Kamis 15 Aug 2019 04:05 WIB

Masyarakat Jambi Diimbau Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

Pencemaran udara di Jambi berada di level sedang akibat kebakaran hutan.

Foto udara kebakaran lahan gambut di Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Foto udara kebakaran lahan gambut di Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengimbau warga mengurangi aktivitas di luar ruangan mengingat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Jambi sudah berada di level sedang.

“Berdasarkan laporan yang saya terima, ISPU Kota Jambi dalam keadaan sedang, artinya belum terlalu berdampak buruk terhadap kesehatan, meski demikian kita mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan, terlebih anak-anak,” katanya, Rabu (14/8).

Baca Juga

ISPU Kota Jambi yang saat ini berada pada level sedang tersebut disebabkan oleh kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Paparan kabut asap tersebut akan berdampak terhadap kesehatan, terutama terhadap infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti batuk, sakit tenggorokan dan lain-lain.

“Saya sudah melakukan pengecekan terhadap ketersediaan masker dan masker yang tersedia cukup dan siap dibagikan jika ISPU kota jambi meningkat ke level tidak sehat dan sangat tidak sehat,” katanya.

Ia mengatakan, melalui dinas kesehatan dan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, ada sekitar 30 ribu masker yang telah disediakan dan siap dibagikan kepada masyarakat. Namun menurut sejumlah masyarakat, karhutla tersebut sudah cukup menimbulkan keresahan.

Meski alat ukur pemantau kualitas udara Air Quality Monitoring Systim (AQMS) menunjukkan kualitas udara kota itu dalam keadaan sedang, namun debu dari karhutla tersebut sudah mulai terasa. “Dalam beberapa hari ini meja dan lantai teras rumah saya dipenuhi debu bahkan ada yang masuk ke dalam rumah,” kata Suwarni, warga Kota Jambi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement