Rabu 14 Aug 2019 19:32 WIB

Emil Siap Terima Kritikan Anggota DPRD Jabar Terpilih

Anggota DPRD Jabar terpilih mayoritas dari dua partai lawan Emil saat Pilgub

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Alimubarok (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat penyerahan salinan Surat Keputusan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat 2019, di Kantor KPU Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Alimubarok (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat penyerahan salinan Surat Keputusan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat 2019, di Kantor KPU Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak 120 anggota DPRD Provinsi Jabar periode 2019-2024 terpilih untuk bersama-sama membangun Tanah Pasundan. Ridwan Kamil pun, memastikan siap menerima kritikan yang membangun andaikata ada kebijakan maupun program yang digagas tidak sesuai dengan harapan rakyat.

Bahkan, ia menerima kritikan tersebut tidak hanya untuk dua partai penguasa di DPRD Jabar, yaitu Partai Gerindra dan PKS. "Ya saya siap menerima kritikan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Penyerahan salinan Surat Keputusan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa 2019 di Kantor KPU Provinsi Jabar, Kota Bandung, Rabu (14/8).

Baca Juga

Emil pun menyadari, tanpa kritikan, tidak akan diketahui apakah sejumlah keputusan dan pembangunan yang digarap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan pro kepada masyarat atau tidak. "Tidak hanya dua partai, mau kritikan dari partai pengusung bukan pengusung dari mayarakat dan dari manapun selama itu mengkritik membangun itu sangat dibutuhkan,"  tegasnya. 

Perlu diketahui, DPRD Jabar didominasi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai tersebut rival Emil secara haluan politik pada Pilpres 2019 yang menyokong pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Emil berharap, tidak ada lagi istilah, pilgub, pileg maupun pilpres karena hal itu sudah lewat.

"Jangan membahas lagi urusan masalah yang lalu. Biasakan kita setelah kompetisi selesai kita duduk bersama lagi, untuk membahas apa yang bisa dikerjakan bersama-sama," katanya.

Emil mengatakan, badan legislatif memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan pada pembangunan dan juga memberikan penguatan kepada masyarkat. Menurutnya, ada tiga tugas yang akan diemban oleh anggota DPRD Provinsi Jabar periode 2019-2024, yaitu penganggaran, legislasi dan pengawasan. 

"Rakyat juga perlu penguatan penguatan kemudian juga tentunya pengawasan pembangunan," katanya.

Perlu diketahui, jumlah 120 anggota DPRD Jabar  terpilih sebanyak 62,5 persen atau 75 orang adalah wajah baru. Dengan kehadiran sejumlah anggota anyar itu, menurut dia, akan menumbuhkan semangat dalam memajukan Jabar. 

"Kita tunggu setelah tanggal 2 September karena pelantikannya akan dilaksanakan di 2 September di Gedung Merdeka," katanya.

Setelah pelantikan, kata dia, maka DPRD Jabar perlu waktu dalam memilih pimpinan, fraksi maupun komisi. Kemungkinan, pada awal Oktober kondisinya sudah sangat siap mengawal Jabar. 

Menurut Ketua KPU Jabar Rifqi Alimubarok, pihaknya sudah menetapkan partai politik (Parpol) yang memperoleh kursi di DPRD Jabar Periode 2019-2024 pada Selasa (13/8). "Sekarang dari 16 parpol peserta pemilu di Jabar, ada 10 parpol yang memperoleh kursi. Ada penambahan juga (kursi di DPRD Jabar). Ada 120 kursi, dari (sebelumnya) 100 jadi 120," kata Rifqi.

Adapun, parpol yang memperoleh kursi DPRD Jabar yakni Partai Gerindra (25 kursi), PKS (21), PDI Perjuangan (20), Partai Golkar (16), PKB (12), Partai Demokrat (11), PAN (7), Partai Nasdem (4), PPP (3), dan Partai Perindo (1)."Dari 120 yang terpilih ada 45 orang petahana atau muka lama atau sekitar 37 persen anggota lama. Dan ada 75 anggota DPRD yang baru atau sekitar 63 persen anggota baru," papar Rifqi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement