Rabu 14 Aug 2019 06:02 WIB

Dua Tol Terintegrasi Borobudur, Sultan: Itu Konsekuensi Kita

Masyarakat DIY diminta lebih aktif dalam berbisnis dan mempromosikan budayanya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Candi Borobudur
Candi Borobudur

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen akan terintegrasi dengan Borobudur. Sehingga, wisatawan dapat mengarah langsung ke Borobudur.

Hal ini tentu akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan untuk singgah ke DIY. Sultan pun mengatakan, itu konsekuensi yang harus diterima DIY dengan dibangunnya dua tol ini.

"Itu tidak bisa dihindari, hal seperti itu akan terjadi," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (12/8).

Untuk itu, masyarakat DIY harus lebih aktif dalam berbisnis dan mempromosikan budayanya. Sehingga, dengan pembangunan dua tol ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat DIY dengan maksimal.

"Kalau kita tidak aktif, pebisnis kita juga tidak aktif. Orang lihat Yogya lewat Borobudur, tergantung kita sendiri," kata Sultan.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan kesepakatan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo akan diteken Juli 2019 nanti. Ia pun telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DIY dan didapatkan respons positif dari pemda setempat.

"Yang jelas Yogya-Solo saya sudah telepon Sekda sudah oke. Jadi mudah-mudahan Juli ini Solo-Yogya dua ruas yakni Solo-Prambanan dan Prambanan-Yogya sudah ada kesepakatan," kata Basuki beberapa waktu lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement