Selasa 13 Aug 2019 15:03 WIB

Laode: Sulit Cari Pengganti Artidjo dan Jenderal Hoegeng

Laode menilai sedikit aparat penegak hukum yang konsisten menjaga integritas.

Rep: Dian Erika Nugraheny / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif
Foto: Republika/ Wihdan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menceritakan sulitnya menemukan sosok aparat penegak hukum yang jujur dan berintegritas seperti mantan kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso dan hakim Artidjo Alkostar. Laode mengungkapkan sedikit aparat penegak hukum yang konsisten menjaga integritasnya.  

Laode mengatakan dua nama penegak hukum tersebut termasuk 23 tokoh yang termuat dalam buku berjudul 'Untuk Republik: Kisah-kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa'. "Buku ini menjawab zamannya. Saat kita belajar sejarah SD, SMP, SMA ditulis soal ghirah (semangat) perjuangan mereka. Namun, hanya sedikit dibahas soal seperti apa perilakunya," kata Laode dalam peluncuran buku di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).

Baca Juga

Laode mengapresiasi buku yang secara khusus menceritakan sikap teladan dan tindakan para tokoh bangsa itu sehari-harinya. Dari para tokoh di atas, Laode mengaku belajar teladan kesederhanaan, pengorbanan, kejujuran dan integritas.

Dari para tokoh itu, Laode pun menyadari menjadi pemimpin berarti melayani masyarakat. Namun, saat membahas para tokoh penegak hukum, Laode mengaku sedih karena hanya nama itu-itu saja yang muncul.

Nama-nama tersebut, dia menyebut, Hoegeng, Baharuddin Lopa dan Artijdo. "Masak, tidak ada Pak Hoegeng baru? Dari sekian banyak Kapolri? Kemudian pilihan tokoh lain jatuh kepada Pak Artidjo Alkostar. Tetapi, apakah juga dari sekian banyak hakim hanya Pak Artidjo saja? Pak Baharuddin saja yang jujur dan berintrgritas ? Lantas di mana pengganti mereka bertiga?" kata dia.  

Laode menyatakan, keteladanan para penegak hukum itu harus diteladani oleh semua pihak, termasuk dirinya saat ini.  "Kalau saya bisa mengakumulasikan sikap hidup mereka, sebanyak 50 persen saja dari mereka, maka saya bisa selamat," tambahnya

Menurut Laode, buku yang berisi 23 kisah tokoh bangsa itu penting dibaca oleh masyarakat luas. Tokoh yang termuat dalam buku karya Faisal Basri, yakni  Inggit Garnasih (mantan istri Presiden Soekarno), Wakil Presiden pertama RI Muhammad Hatta, tokoh kebangkitan nasional Haji Agus Salim, Jenderal TNI (Purn) M Jusuf, hingga para penegak hukum seperti mantan kapolri Jenderal Hoegeng, mantan jaksa agung Baharuddin Lopa, hingga mantan hakim agung Artidjo Alkostar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement