Ahad 11 Aug 2019 13:31 WIB

600 Disabilitas Ikuti Shalat Idul Adha di Istiqlal

Sejumlah fasilitas khusus pun disiapkan di antaranya tempat wudhu ramah disablitas.

Sejumlah penyandang disabilitas berdoa usai menunaikan shalat (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penyandang disabilitas berdoa usai menunaikan shalat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 600 orang penyandang disabilitas untuk pertama kalinya hadir mengikuti ibadah shalat Idul Adha 1940 hijriah/2019 Masehi di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (11/8). “Ini pertama kalinya kami bisa masuk dan shalat di saf paling depan,” kata Kordinator untuk disabilitas, Bahrul Fuad di Masjid Istiqlal Jakarta.

Fuad mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan dan menfasilitasi atas akses layanan disabilitas dalam peribadatan. Masjid Istiqlal, sebut dia menyediakan pintu khusus yakni pintu “Ar-Rahman” untuk para penyandang disabilitas. Sejumlah fasilitas khusus pun disiapkan di antaranya tempat wudhu ramah disablitas, ada bidang miring untuk pengguna kursi roda hingga parkir khusus.

Baca Juga

“Bahkan pengelola masjid juga mengerahkan para relawan yakni remaja islam masjid yang menfasilitasi mereka untuk dapat beribadah dengan nyaman,” ungkap Fuad.

Ia menambahkan para disabiltas yang datang selain pengguna kursi roda seperti dirinya, juga yang memakai tongkat, tunarungu, tunanetra hingga tunawicara. “Kami juga berterimakasih, karena khutbah juga diterjemahkan dalam bahasa isyarat,” ujarnya.

Ke depannya Fuad berharap para disabilitas datang secara bebas dan sendiri-sendiri ke Masjid istiqlal tanpa harus dikoordinir lagi. Karena banyak yang belum mengetahui kalau Istiqlal itu ramah disablitas.

Kesempatan itu dimulai dari diskusi panjang antara penyandang disabilitas, dengan para pengambil kebijakan, dimana mereka selama ini mengeluhkan seringkali ditolak pengelola rumah ibadah karena keterbatasan mereka. Fuad bersama PBNU membuat buku //Fiqih Penyandang Disabilitas, yang berisi berbagai persoalan saudara-saudara sesama penyandang disabilitas, dalam rangka menjalankan ibadah.

Dia juga berharap presiden Joko Widodo dapat dapat hadir dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha, sehingga beliau dapat menyampaikan kepada seluruh masjid di seluruh Indonesia, bahwa penyandang disabilitas punya hak untuk beribadah. “Kita berharap masjid-masjid di Indonesia dan umumnya rumah ibadah di Indonesia menfasilitasi saudara-saudara kita yang disabilitas, karena itu merupakan bagian hak dasar kami untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing,” jelas Fuad.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan Masjid Itiqlal, Kementerian Agama dan Staf Kepresiden mengawali pelaksanaan pelayanan gerakan masjid ramah disabilitas dengan menghadirkan 1.000 penyandang disabilitas dalam pelaksanaan shalat Idul Adha tingkat kenegaraan. “Mohon dukungan jamaah dan pihak-pihak terkait untuk mereka penyandang disabilitas,” lanjutnya.

Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal digelar tepat pukul 07.00 WIB. Imam shalat Ahmad Husni Ismail dan Khatib pengasuh pondok pesantren Daarul Qur’an Tanggerang Banten Yusuf Mansur.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement