Ahad 11 Aug 2019 00:51 WIB

Menhub Upayakan Perbaikan Pelabuhan dan Bandara di Palu

Kemenhub menggandeng ADB untuk membangun infrastruktur di tiga pelabuhan.

Red: EH Ismail
Menhub Budi Karya Sumadi mengunjungi Palu Sulawesi Tengah
Foto: Humas Kemenhub
Menhub Budi Karya Sumadi mengunjungi Palu Sulawesi Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tiga pelabuhan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah akan segara diperbaiki untuk meningkatkan perekonomian dan keterhubungan daerah tersebut dengan lainnya. Dengan demikian masyarakat di sana semakin mudah menggunakan transportasi umum untuk menjangkau wilayah sekitarnya.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi saat melihat langsung kondisi pelabuhan yang terkena dampak gempa dan tsunami. "Kami akan melakukan perbaikan sejumlah pelabuhan, agar pelayanan berjalan dengan baik. Kondisinya saat ini masih sementara," Ujar Menhub di Pelabuhan Wani, Palu Sulawesi Tengah, Sabtu (10/8).

Kemenhub menggandeng Asian Development Bank (ADB) untuk membangun infrastruktur di tiga pelabuhan, yaitu Pelabuhan Pantolon, Wani dan Donggala. 

"Ada dana sekitar 70 juta US Dollar, sekitar 900 miliar rupiah. Paling besar di Pantolon karena akan mengembangkan dermaga sepanjang 100 meter dan recovery fungsi alat-alatnya," Ujar Menhub.

Sementara untuk Pelabuhan Wani kata Menhub sebenarnya lebih parah dan ada sedikit reklamasi, ini untuk memastikan pelabuhan berjalan dengan baik. Karena kondisinya sudah tidak layak, dan harus dibongkar semuanya. 

"Kita targetkan 2020, sekarang tengah proses desain yang dilakukan langsung oleh ADB. Kita persiapkan semuanya menjadi lebih baik," Tegas Menhub yang didampingi oleh Dirjen Perhubungan Laut, Agus H Purnomo.

Terminal Induk Mamboro dipercantik

Selain pelabuhan, Menhub juga akan segera mempercantik Terminal Tipe A Induk Mamboro. Karena pasca gempa dan tsunami 2018 lalu semua diserahkan ke pemerintah pusat. Selain perbaikan fisik, Menhub juga akan menyerahkan feeder untuk konektivitas. 

"Saya melihat keadaan sekarang kurang baik, saya akan tugaskan Dirjen untuk melakukan perbaikan. Dan penambahan feeder yang disubsidi, karena ternyata bus AKAP enggan masuk terminal," Ungkapnya. 

Jadi setelah adanya feeder kata Menhub, konektivitas antara pusat keramaian dengan terminal atau pelabuhan bisa lebih baik. "Tahun ini kita fokus perbaikan terminal, banyak yang dilihatnya sudah tidak pantas. Tahun depan baru dipikirkan untuk feedernya," Ujarnya.

Rencananya kata Menhub Januari 2020 feeder akan berfungsi. Untuk tahap awal, mungkin perjam nanti ada 4 feeder. Jadi dalam 10 jam bisa 40 trayek. "Saya tugaskan juga pak direktur untuk memberikan anggaran disini," Ungkapnya.

Runway Bandara Mutiara SIS Al-jufri diperpanjang

Menutup rangkaian kerjanya di hari weekand, Menhub melakukan pengecekan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, dan akan ada perbaikan. Sejauh ini sudah menghabiskan Rp 30 miliar untuk recovery berkaitan dengan struktur.

"Kita sedang melakukan pemadatan, dimana 250 terjadi pergeseran. Selanjutnya, dalam waktu dekat ada beberapa fungsi yang akan diperbaiki, yaitu lounge dan VIP dengan menggunakan dana internal," ujarnya.

Sementara untuk tahun depan ada dana sekitar Rp 400 miliar untuk runway. Jadi runaway dipastikan akan 2.500. PCN yang sekarang 50 akan ditingkatkan menjadi 80. "Terminal ini kita perbaiki, dari segi struktur kita akan buat struktur yang kuat dengan getaran gempa. Baik itu goyangan maupun hentakan vertikal," Ujarnya. 

Dalam proses perbaikan terutama interior, Menhub meminta kepada Direktur Bandara untuk mengusung kearfian lokal, agar interior bisa beda. "Semua anggaran didapat dari ADB juga. Dan perbaikan baru akan dimulai pertengahan tahun depan, dan mungkin selesai dalam satu tahun. Tapi ini sudah berfungsi dengan baik," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement