Jumat 09 Aug 2019 21:50 WIB

Gerindra Siapkan Menteri Jika Konsepnya Diterima Jokowi

Gerindra hingga kini belum memutuskan akan bergabung ke pemerintahan atau tidak.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra disebut akan menyiapkan kadernya untuk menjadi kandidat menteri yang akan diusulkan ke Presiden terpilih Joko Widodo. Namun, hal tersebut akan terjadi jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerima konsep yang diajukan Partai Gerindra.

"Kita lihat, apa saja bidang yang diterima oleh Pak Jokowi, misalnya bidang ketahanan pangan, nanti kita akan cari siapa yang berkompeten di bidang itu," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

Baca Juga

Dasco mengatakan, Partai Gerindra sudah menyampaikan konsepnya tersebut kepada Jokowi. Namun, konsep itu baru disampaikan secara lisan dan belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"Secara lisan sudah, nanti kan masih ada pertemuan-pertemuan lagi, ya nanti di pertemuan itu akan kita matangkan," ujar Dasco.

Meski begitu, Dasco menegaskan, bahwa Partai Gerindra tak meminta jatah posisi menteri ke Jokowi. Pihaknya baru menyampaikan konsep yang belum dipastikan apakah disetujui atau tidak.

"Kita tidak pernah ngomong minta sekian (kursi menteri). Kita baru bicara konsep saja, jika nantinya tidak ada konsep yang disepakati, kita juga bersedia di luar pemerintahan," ujar Dasco.

Sementara itu, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kehadiran Ketua Umum Gerindra itu ke Kongres V PDIP adalah bentuk penghormatan terhadap Megawati. Kendati demikian, Dahnil tak menutup kemungkinan adanya hal lain yang dibicarakan, termasuk dinamika politik usai Pilpres 2019.

Pembicaraan antara Prabowo dan Mega pun, menurut Dahnil, akan sangat terbuka. Terlebih lagi, Prabowo dan Mega diketahui telah bersahabat sejak lama, ditambah rekonsiliasi pasca pilpres.

"Yang penting silaturahim terlebih dahulu, selebihnya banyak hal yang bisa dibicarakan," ujar Dahnil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement