Jumat 09 Aug 2019 16:46 WIB

Puan Maharani: Kongres V PDIP tak Bahas Jabatan Ketua Harian

Posisi ketua harian sempat diwacanakan untuk dimunculkan dalam struktur DPP PDIP.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) meninggalkan ruangan usai konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) meninggalkan ruangan usai konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Politikus PDIP Puan Maharani menanggapi bantahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait posisi ketua harian atau wakil ketua umum. Dia mengatakan, pembentukan struktural dalam partai merupakan hak prerogatif pimpiman tertinggi.

"Sebagai formatur tunggal tentu saja Ibu Mega mempunyai preogratif untuk menentukan apa dan bagaimana ke depan terkait kabinetnya," kata Puan Maharani di Denpasar, Bali pada Jumat (9/8).

Mantan ketua DPP PDIP ini mengatakan, Kongres V PDIP juga tidak membahas keberadaan posisi tersebut. Dia melanjutkan, forum dalam kongres tidak pernah memberikan pandangan untuk menolak atau menerima keberadaan posisi tersebut.

"Itu merupakan hak dari ketua umum. Kemarin hasil pandangan DPD kami juga tidak membicarakan posisi-posisi tertentu," katanya.

Menteri Pengembangan Manusia dan Kemanusiaan itu mengungkapkan, sejauh ini dinamika Kongres V berjalan sesuai agenda. Lanjutnya, peserta sepakat dan satu suara untuk mengangkat kembali Megawati Soekarnoputri secara aklamasi sebagai ketua umum partai.

Dia mengatakan, tidak ada perbedaan pendapat dalam kongres karena ketua umum juga sudah dikukuhkan. Sebagai formatur tunggal, lanjut Puan, Megawati memiliki kewenangan untuk membuat kabinet ataupun menentukan siapa-siapa saja yang akan dipilih sebagai kabinet yang akan datang.

"Ya bahwa nanti akan ada tambahan-tambahan sebagai kejutan-kejutan ya kita tunggu saja nanti hasil keputusan ketua umum," katanya.

Keberadaan posisi ketua harian dalam struktur partai sebelumnya dibocorkan politikus senior PDIP Pramono Anung.  Dia mengatakan, salah satu agenda dalam Kongres V nanti akan ada penambahan jabatan Ketua Harian dan wakil ketua umum.

Kedua posisi itu, dia mengatakan, akan berperan membantu kerja Megawati untuk menjalankan tugas harian di DPP. Sejauh ini, nama Puan Maharani dan Prananda Prabowo disebut-sebut akan mengisi posisi ketua harian atau wakil ketua umum partai.

Puan membantah jika kedua posisi itu diadakan untuk mengakomodir dirinya ataupun Prananda Prabowo. Keduanya diketahui merupakan anak kandung Megawati Soekarnoputri.

Mantan ketua fraksi PDIP di DPR itu menjelaskan jika partainya tidak pernah memfasilitasi karier politik seseorang karena suatu sebab. Dia mengatakan, partai berlogo banteng moncong putih itu melihat rekam jejak dan kinerja dari setiap individu yang ada serta bekerja untuk partai.

"Jadi bukan karena memberikan tempat-tempat tertentu kepada seseorang tetapi karena memang track recordnya," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 Megawati Soekarnoputri mengonfirmasi terkait keberadaan ketua harian atau wakil ketua umum partai. Dia menyanggah jika dua struktur baru itu akan ditambahkan guna membantu tugas ketua umum.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement