Jumat 09 Aug 2019 14:19 WIB

Anies Jelaskan Peremajaan Kendaraan Umum Jakarta ke JK

Tahun ini terakhir pengoperasian kendaraan umum yang berusia lebih dari 10 tahun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/8).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkoordinasikan perkembangan pembangunan dan transportasi Jakarta ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada pertemuan tersebut, Anies melaporkan sejumlah hal seperti  rencana perluasan jaringan LRT, penambahan kendaraan umum massal di Jakarta, dan peremajaan kendaraan umum. 

"Pak Wapres kan mendapat tugas dari Pak Presiden untuk proses koordinasi antara pemerintah pusat dan DKI terkait dengan pembangunan atau biasa disebut urban regeneration pembangunan di Jakarta, tadi kita bicara intensif," ujar Anies usai bertemu JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/8).

Baca Juga

Anies mengungkapkan, 2019 ini merupakan tahun terakhir pengoperasian kendaraan umum berusia lebih dari 10 tahun. "Jadi seluruh kendaraan yang diatas usia 10 tahun, hanya sampai tahun ini, tahun 2020 semua kendaraan harus berusia di bawah 10 tahun, (saat ini) sudah berjalan, bahkan, angkutan mikro sudah banyak yang baru, bahkan ber-ac," ujar Anies.

Karena itu, Anies memastikan akan ada banyak penambahan kendaraan-kendaraan umum massal di DKI Jakarta. Salah satunya, penambahan dua kali lipat untuk armada bus Transjakarta.

Selain itu, Anies menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa kendaraan baru nanti meliputi kendaraan bertenaga listrik. Hal ini, menurut Anies, bagian upaya Pemprov DKI memperluas jangkauan transportasi untuk mendorong seluruh masyarakat beralih ke transportasi umum.

Sebab, dari 2017 hingga 2018 jumlah penumpang kendaraan umum massal di Jakarta meningkat sebanyak 50 juta dari 180 juta ke 230 juta. Sementara Pemprov DKI menargetkan penambahan hingga 280-300 juta.

"Makin luas jangkauannya insya Allah kita menjangkau sampai 95  wilayah Jakarta. Maka akan lebih banyak lagi masyarakat yang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," kata Anies.

Jika hal itu tercapai, Anies menyebut akan banyak berimplikasi kepada lalu lintas dan kualitas udara di Jakarta.  "Satu, tingkat kepadatan lalu lintas akan menurun, kalau kepadatan menurun, maka kemacetan menurun, yang kedua, residu dari kendaraan asap, emisi itu insya Allah akan menurun,  kualitas udara kita bisa membaik," ujar Anies.

Selain bertemu, keduanya juga menyempatkan sholat Jumat bersama di masjid komplek Istana Wapres, Masjid Baiturrahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement