REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, memastikan pada pekan pertama Agustus ini, kondisi debit Waduk Jatiluhur masih cukup aman. Layanan air untuk irigasi (pertanian), air baku PDAM, industri maupun untuk listrik dipastikan masih belum terganggu.
Direktur Operasi dan Pengembangan PJT II Jatiluhur, Antonius Aris Sudjatmiko, memastikan sampai saat ini layanan air untuk ke hilir belum terganggu atau masih cukup aman. Meskipun, dampak dari musim kemarau ini, debit air Waduk Jatiluhur menyusut sekitar dua centimeter setiap jamnya.
"Tapi masih cukup aman. Belum ada masalah," ujarnya, kepada Republika.co.id.
Kemarin, lanjut Aris, tinggi muka air (TMA) Waduk Jatiluhur mencapai 99,4 meter di atas permukaan laut (mdpl). Adapun, air yang keluar masih cukup tinggi, yakni 189 meter kubik per detiknya. Air yang keluar itu, untuk memenuhi kebutuhan air baku, irigasi dan industri.
Dengan demikian, layanan kepada petani maupun masyarakat tetap terjaga. Termasuk juga, areal persawahan yang sesuai dengan rencana tanam yang ditetapkan gubernur, hal itu sudah aman dan tidak kekurangan air.
"Kalaupun ada areal sawah yang tak kebagian air, itu biasanya di wilayah paling ujung utara, dan tidak termasuk dalam rencana tanam yang ditetapkan oleh gubernur," ujarnya.