REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Maimoen Zubair, adalah sosok sederhana dan bersahaja yang kepergiannya akan menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi umat Islam tapi juga bangsa Indonesia. Hal itu diungkapkanKetua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
"Beliau sederhana, sangat bersahaja kemudian bijak. Kebijakan itu sulit ditandingi. Itu berkesan buat saya karena saya sedang belajar berpolitik mengurus negara," ungkap Mardani ketika dihubungi di Jakarta pada Selasa (6/8).
Menurut Mardani, kebijakan yang dimiliki oleh tokoh yang akrab disapa Mbah Moen itu meninggalkan kesan yang sangat mendalam untuknya. Selain itu, politikus PKS itu juga mengaku melihat kebijakan Mbah Moen menjadi inspirasi untuknya.
"Urus negara ini tidak ada yang mutlak seratus persen benar dan salah. Di sanalah kebijakan Mbah Moen berkesan sekali untuk saya karena beliau selalu bisa melihat sisi yang baik dari keburukan dan sisi yang buruk dari kebaikan," ungkap Mardani.
Maimoenn Zubair adalah salah satu tokoh di PPP yang menjabat sebagai ketua Majelis Syariah. Saat ini dia menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Kiai Maimoen meninggal dunia saat tengah menjalankan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi pada Selasa pukul 08.17 WIB. Info tersebut disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melalui akun Twitter @mohmahfudmd.
"Inna lillah wa innaa ilaihi raji'un. Kyai Maimoen Zubeir (Mbah Moen) wafat di tanah suci Makkah jam 8.17 WIB tadi," tulis Mahfud dalam akun Twitternya.