INDRAMAYU, AYOBANDUNG.COM -- Seorang guru SMPN 2 Lelea, Kabupaten Indramayu, Suwigya mengalami luka memar dan robek di bagian hidung setelah dianiaya wartawan gadungan pada Jumat (2/8/2019). Ia kemudian melaporkan kasus tersebut ke kepolisian setempat.
"Saya dianggap mempersulit dan berbelit saat pelaku akan bertemu tata usaha (TU)," kata Suwigya di Indramayu, Senin (5/8/2019).
Suwigya mengatakan pada saat kejadian, pelaku datang bersama temannya dan masuk ke ruangan guru. Pada saat itu dia sedang beristirahat setelah mengajar di kelas.
Pelaku kemudian menanyakan keberadaan TU. Namun Suwigya mengira pelaku akan mencari keberadaan kepala sekolah dan mengatakan bahwa kepala sekolah sedang ada di luar.
"Saya panggil tata usaha dan disuruh masuk ke ruangan. Tamu itu menghampiri saya dan sambil menunjuk ke saya karena dianggap mempersulit dan berbelit," ujarnya.
Suwigya mengakui bahwa pelaku terus menghardiknya dengan beragam tingkah laku dan tangan pelaku tidak pernah lepas dari kepalanya. Dia menceritakan bahwa pelaku menyuruhnya untuk mengajar.
Suwigya menuruti saja apa yang dikatakan pelaku meskipun pada saat itu tidak ada jam pelajaran. "Akan tetapi saat saya mau pakai sepatu, sepatu ditendang dan yang satunya dilemparkan, kemudian akhirnya saya ditonjok sampai terduduk," katanya.
Kemudian setelah dipukul, korban terus melanjutkan memakai sepatu. Namun ternyata ada darah yang menetes dari hidungnya. "Saya langsung bangkit dan meminta bantuan sesama guru, tapi wartawan gadungan itu keburu pergi," katanya.
Dewan Pengawas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ribaldi Candra mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus kekerasan terhadap guru yang dilakukan oleh wartawan gadungan.
"Sesuai amanat karena ini menyangkut kehormatan guru, maka saya akan mendampingi ke Polres Indramayu. Dewan Pendidikan sangat memprihatinkan terjadinya penganiayaan terhadap guru," katanya.