Senin 05 Aug 2019 06:17 WIB

Hingga Pagi, Listrik di Tambun Bekasi Masih Padam

Sejumlah warga Tambun terpaksa mandi di masjid sekitar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ani Nursalikah
Listrik di sejumlah wilayah di Tambun, Kabupaten Bekasi, masih padam hingga Senin (5/8) pukul 5.50 WIB.
Foto: Istimewa
Listrik di sejumlah wilayah di Tambun, Kabupaten Bekasi, masih padam hingga Senin (5/8) pukul 5.50 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Listrik di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi masih padam hingga Senin (5/8) pukul 05.50 WIB. Padahal sebelumnya, PLN memastikan listrik akan kembali normal selambat-lambatnya pukul 00.00 WIB.

Salah seorang warga Tambun, Kabupaten Bekasi, Kartika Tyas (25 tahun), mengatakan listrik di wilayahnya pada pagi ini masih padam. Padahal ia berharap listrik di rumahnya segera menyala agar memudahkannya untuk bekerja hari ini.

Baca Juga

"Semalam ditinggal tidur berharap listriknya nyala pas bangun, rupanya sampai pagi belum nyala juga," ujar Kartika ketika dihubungi, Senin (5/8).

Akibat listrik yang padam, aliran air di rumah Kartika tak mengalir dengan deras seperti biasa. Karena itu, sejumlah warga terpaksa mandi di masjid sekitar.

"Iya ada yang numpang mandi di masjid karena hari ini juga banyak yang kerja. Mau bagaimana lagi, listrik di sini belum nyala," ujar Kartika.

Hal senada juga diungkapkan Amalia Widyasari (26), yang menceritakan listrik di wilayahnya masih juga padam. Hal itu menyulitkan sejumlah warga yang akan bekerja hari ini.

"Ponsel banyak yang sudah habis baterainya, tidak bisa ngecas semalam. Mau laporan ke kantor juga susah kalau di sini masih mati listrik," ujar Amalia.

Sebelumnya, PLN memastikan listrik akan kembali normal selambat-lambatnya pukul 00.00 WIB. Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, padamnya listrik untuk Jakarta diperkirakan normal seutuhnya paling lambat tiga jam dimulai sejak Ahad (4/8) pukul 16.27 WIB.

"Kalau tadi (Jakarta memakan waktu) tiga jam. Ini (Jabar dan Banten) empat sampai lima jam. Mudah mudahan tidak lewat pukul 00," ujar Sripeni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement