REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) berhasil memecahkan tiga rekor dunia dalam dunia penyelaman. Dua rekor di antaranya adalah Rekor Penyelaman Massal Terbanyak dan Rekor Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air.
Perwakilan dari Guinness World Records Official Attempt, Solvej Malouf yang merupakan Guinness World Records Adjudicator telah mengesahkan dua rekor yang terpecahkan pada Sabtu (3/8). Sementara, satu rekor lain, yaitu Rekor Rangkaian Manusia Terpanjang di Bawah Air, telah terpecahkan dan disahkan Guinness World Records pada Kamis (1/8) kemarin.
Rekor Penyelaman Massal Terbanyak diikuti oleh 3.131 penyelam pria dan wanita yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia serta luar Indonesia seperti Malaysia, Australia, Amerika dan Mesir. Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yang pernah dipecahkan oleh Indonesia di Pantai Malalayang, Manado pada 2009 lalu, dengan jumlah penyelam sebanyak 2.465 penyelam.
Rekor lainnya yang dipecahkan yaitu rekor Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air dengan ukuran bendera 1.014 meter persegi. "Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dilakukan Australia pada 2017 dengan ukuran bendera 166,62 meter persegi. Jadi, selamat, Anda memenangkan rekor ini," tutur Solvej Malouf.
Ketua WASI, Tri Tito Karnavian merasa sangat bangga atas terpecahkannya tiga rekor ini. "Hari ini kita kembali mengharumkan nama Indonesia dengan memecahkan dua rekor dunia," ujar Tri.
Perempuan yang juga merupakan penyelam ini menyebut ketiga rekor ini akan menjadi hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74. Dia juga berharap, momentum ini juga bisa memotivasi masyarakat Indonesia untuk terus melakukan yang terbaik bagi negara dan bangsa.
Sebagai rangkaian dari kegiatan Pemecahan Rekor Dunia Selam Guinness World Records Official Attempt, WASI juga mengajak masyarakat Manado untuk turut membersihkan pantai dari sampah. Dalam pelaksanaan ketiga rekor ini, Tri aktif mengadakan kegiatan penyisiran laut di Pantai Manado dan mengambil sampah yang dapat merusak biota dan makhluk hidup di laut.
WASI juga menggandeng Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUP) dalam mengelola sampah berlebihan. WASI juga mendukung kegiatan Dive Against Debris, salah satunya yaitu bersih laut. Mengingatkan pada kita untuk mengurangi plastik bagi kebaikan di masa depan.
“Saya juga ingin menyampaikan agar kita semua bersama-sama tidak membuang sampah sembarangan hingga terbawa ke laut. Gunakanlah bahan plastik dengan bijaksana dan janganlah membuang sampah sembarangan. Karena laut harus kita cintai,” ucap Tri.