REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekayaan laut Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyelam dunia. Namun, menurut Ketua Umum Wanita Selam Indonesia (WASI), Tri Tito Karnavian, kekayaan lautan yang luas itu harus bisa dibanggakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.
“Iya betul, kita, Indonesia adalah negara lautan terluas di dunia, yang 80 persen terdiri dari lautan. Kami merasa terpanggil, bahwa kita harus bangga menjadi bangsa yang memiliki lautan yang demikian luas,” kata Tri saat konferensi pers di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Oleh sebab itu, dia sebagai Ketua Umum WASI, menginisiasi pemecahan tiga rekor dunia yang akan diadakan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Tiga rekor yang akan dipecahkan itu antara lain rekor penyelaman massal terbanyak, rekor pembentangan bendera terbesar di bawah air, dan rekor rantai manusia terpanjang di bawah air.
Menurutnya, sudah saatnya Indonesia memecahkan rekor sendiri. Penyelam Indonesia juga mesti berani merebut rekor dunia yang sebelumnya telah dipecahkan oleh negara lain.
Rekor pembentangan bendera terbesar masih dipegang oleh Australia. Sementara itu, rantai manusia terpanjang di dunia rekornya dipecahkan Amerika Serikat.
“Saya bertekad kita dapat melebihi negara-negara ini, kita mampu, kita beritahu kepada dunia, bahwa inilah Indonesia negara kelautan dengan laut yang sangat luas,” kata Tri.
Tri menjelaskan, pemecahan rekor ini akan dilakukan di Manado, Sulawesi Utara dengan target penyelam sebanyak 3.000 penyelam dalam negeri maupun luar negeri. Pemecahan rekor dunia ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.
Selain untuk memobilisasi para penyelam dunia untuk berkumpul bersama merayakan HUT RI, Tri berharap kesempatan ini juga menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia sendiri. Ajang pemecahan rekor dunia ini juga sekaligus menjadi pengetahuan tersendiri mengenai Indonesia yang sangat kaya akan laut yang luas.
“Ini adalah ajang promosi bagi indonesia sendiri, bahwa indonesia memiliki laut yang luas dan Insya Allah memiliki masyarakat yang mengerti dan menyadari pentingnya kebersihan ekosistem laut,” jelas dia.