Sabtu 03 Aug 2019 18:43 WIB

Besek Anies Baswedan Diapresiasi

Penggunaan besek dinilai sangat ramah lingkungan.

Pedagang menata besek bambu di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata besek bambu di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI terpilih Tamsil Linrung mengapresiasi langkah Guberbur DKI Jakarta yang menggunakan besek saat Idul Adha. Besek akan digunakan membungkus daging kurban menggantikan kantong plastik.

Tamsil jmengatakan, kebijakan ini sangat ramah lingkungan. Bahannya bisa didaur ulang. Selain itu manfaat juga dirasakan langsung oleh perajin bambu di berbagai pelosok. Menggerakkan ekonomi rakyat. "Inilah bentuk aplikatif lain dari mengelola sampah jadi manfaat," kata Tamsil melalui pesan tertulisnya kepada republika,co.id, Sabtu (3/8).

Tamsil mengatakan persolan sampah sudah harus diarahkan ke nilai tambah. Menangani sampah bukan lagi sekadar mendorong masyarakat membuang sampah pada tempatnya.

"Mengelola sampah adalah merekonstruksi mindset masyarakat. Bukan dengan paradigma buang sampah pada tempatnya,”

Pendekatannya, lanjut Tamsil, harus secara terpadu dan holistik. Melibatkan masyarakat dengan konsep 3 R, yakni reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang sampah).

Politikus yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini mengatakan,  Komisi VII sangat mendukung pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Menurutnya, ini adalah paradigma baru yang mengubah perlakuan pada sampah. Bukan hanya barang buangan yang tidak bernilai sama sekali. Tapi sampah menjadi energi yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Pengelolaan sampah menjadi energi ini telah berhasil dilakukan dengan membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan teknologi Landfill Gas (LFG) di kawasan TPA Jatibarang," jelas Tamsil.

PLTSa di TPA Jatibarang bisa menghasilkan listrik sebesar 800 KW. Menurunkan emisi GRK sekitar 6000 ton CO2e / tahun, serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari sampah dan air serta menciptakan lapangan kerja hijau.

"Jika total sampah di Indonesia yang mencapai 65,8 juta ton per tahun dikelola dengan konsep nilai tambah, berapa banyak energi yang bisa dihasilkan, dan masih banyak manfaat lain yang bisa dirasakan langsung masyarkat. Lingkungan jadi bersih, hidup jadi sehat, dan produktifitas meningkat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement