REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J Kristiadi meyakini Megawati Soekarnoputri sudah memikirkan wacana regenerasi kepemimpinan di PDI Perjuangan. Sebab, cepat atau lambat kepemimpinan harus berganti.
"Regenerasi ini kan hanya soal waktu. Tidak ada yang bisa melawan waktu," kata J. Kristiadi dalam diskusi bertajuk Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next? yang diselenggarakan PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (2/8).
Kristiadi mengatakan regenerasi dalam partai sekaliber PDI Perjuangan yang mengusung ideologi sangat kuat memang membutuhkan waktu. Apalagi, figur Megawati sangat menonjol di partai tersebut.
Dia memandang hingga saat ini belum ada figur lain di PDI Perjuangan yang memiliki kharisma serta pengalaman setara atau melebihi putri Bung Karno itu. Menurutnya, dibutuhkan waktu untuk menularkan kharisma Megawati kepada figur muda PDIP, termasuk kepada kedua anak Megawati.
Ia mengatakan Puan Maharani dan Prananda Prabowo berpeluang kuat menggantikan Megawati pada masa-masa mendatang. Kristiadi juga menyatakan belum dapat memperkirakan seperti apa bentuk regenerasi yang akan terjadi di PDIP.
Kongres V PDI Perjuangan yang akan dihelat di Bali 8-10 Agustus 2019, diyakini akan kembali mengukuhkan Megawati sebagai ketua umum lima tahun mendatang. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, suara peserta Rakernas IV PDI Perjuangan dan akar rumput partai menghendaki agar Megawati berkenan kembali memimpin partai.