Jumat 02 Aug 2019 20:55 WIB

Peringatan Dini Tsunami akan Berlangsung Dua Jam

Sampai saat ini, BMKG belum mengakhiri peringatan dini tsunami.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pelabuhan Merak. Kamis, (30/5).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pelabuhan Merak. Kamis, (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan dini tsunami akan berlangsung selama dua jam. Waktu dua jam berlangsung sejak pulul 19.35 WIB.

"Jadi kami masih pantau terus, jadi tambah dua jam sampai sekitar pukul 21.30 WIB menit harus kami tunggu waktu itu. Semoga tidak terjadi apa-apa kalau memang tidak ada indikasi hal yang mengkhawatirkan 21.35 WIB akan kami akhiri," kata Dwikorita saat konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Jumat (2/8).

Baca Juga

Ia menyebutkan, saat ini beberapa daerah masih berisiko tsunami. Pandeglang daerah selatan status siaga, Pulau Panaitan status siaga, Lampung Barat pesisir selatan siaga, Pandeglang wilayah utara status waspada, dan di Lebak berstatus waspada.

Status siaga, Dwikorita mengatakan, berarti gelombang yang timbul minimal 0,5 meter dan maksimal tiga  meter. Sementara status waspada diperkirakan maksimal gelombang adalah 0,5 meter.

Ketinggian 0,5 meter masih dinilai penting karena secara lokal situasi di laut memiliki morfologi yang beragam. "Jadi kejadian 0,5 meter pada pantai tertentu bisa melompat jadi beberapa meter meskipun awal datangnya setengah meter tapi kalau di wilayah teluk bisa naik," kata Dwikorita.

Ia mengatakan, masyarakat yang berada di wilayah yang telah disebutkan terus menyiapkan diri apabila terjadi tsunami. Dwikorita menyarankan masyarakat menjauhi pantai dan mencari tempat yang tinggi hingga waktu peringatan dini tsunai berakhir.

"Sampai saat ini kami belum mengakhiri peringatan dini tsunami. Jadi masyarakat kami imbau untuk tetap tenang, jangan percaya dengan berita hoaks, masih minta diimbau dengan tenang meninggalkan pantai menuju tempat yang lebih tinggi," kata dia.

Inas Widyanuratikah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement