Jumat 02 Aug 2019 16:29 WIB

Sampah Plastik Sebabkan Perairan Pantai Marunda Dangkal

'Kalau pantainya dangkal, hasil tangkapan jadi sedikit,' kata nelayan.

Pantai Marunda, Jakarta Utara
Foto: dok. Republika
Pantai Marunda, Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nelayan di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara, mengatakan sampah plastik menyebabkan perairan di Pantai Marunda menjadi dangkal. Kondisi tersebut memengaruhi hasil tangkapan.

"Kalau pantainya jadi dangkal, hasil tangkapan jadi sedikit," kata Rarat, nelayan yang sehari-hari melaut di sepanjang Pantai Marunda hingga Kali Kanal Timur yang berbatasan dengan Bekasi, Jumat (2/8).

Baca Juga

Ia mengatakan sebelum sampah-sampah tersebut datang, yang ia duga berasal dari Bekasi, kedalaman di perairan Marunda antara delapan hingga 10 meter. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kedalaman di perairan tersebut menjadi semakin dangkal hingga mencapai kurang dari satu meter.

"Jadi kalau sampah itu datang, terkena angin barat ya masuk. Pas terkena gelombang, tercampur dengan lumpur akhirnya tenggelam," kata dia.

Ia melanjutkan, sampah-sampah tersebut terbawa ke pinggiran pantai dan sedikit demi sedikit terus memenuhi daratan di sekitar pantai. Sejak pantai Marunda menjadi dangkal, Rarat mengaku harus melaut lebih jauh lagi untuk bisa mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak.

Namun, keinginannya untuk mendapat hasil tangkapan lebih banyak terkendala oleh ukuran perahu yang kecil, yang tidak mampu menghadapi gelombang lebih besar di laut lepas. "Ikan itu suka berenang bebas di laut lepas. Kalau pantainya dangkal, ikan-ikan tersebut jadi semakin jauh ditangkapnya," kata Rarat, yang mengaku hanya memiliki perahu kecil sehingga hanya bisa melaut di sekitar Pantai Marunda.

Rarat mengaku dirinya dan warga di sekitar pantai membersihkan sampah rumah tangga mereka dengan cara membakarnya. Namun, sampah-sampah di sekitar pantai yang datangnya dari laut jumlahnya terlalu banyak sehingga warga merasa kewalahan untuk membersihkannya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement