Jumat 02 Aug 2019 10:57 WIB

PVMBG: Radius Aman Tangkuban Parahu Jadi 1,5 Kilometer

Wisatawan diimbau untuk tidak mendekati batas aman jarak Tangkuban Parahu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Wisatawan menikmati pemandangan Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Wisatawan menikmati pemandangan Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi pada Kamis (1/8)sekitar pukul 20.46 WIB. Hingga Jumat (2/8) pukul 08.00 WIB tercatat sudah ada delapan kali erupsi yang keluar dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. 

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani meminta masyarakat mewaspadai aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. Saat ini, statusnya menjadi level waspada. Masyarakat diminta menjauhi kawah aktif dengan radius aman sejauh 1,5 kilometer. 

Baca Juga

“Di luar 1,5 kilometer masih aman, di bawah daerah Ciater lain-lainnya masih aman, masih bisa berwisata asal nggak masuk radius 1,5 kilometer dari pusat kawah,” kata Kasbani dalam konferensi persnya di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (2/8). 

Menurutnya pasca erupsi Gunung Tangkuban Parahu aktivitas vulkanik di gunung tersebut masih harus diwaspdai. Terutama, karena masih adanya peningkatan konsentrasi gas-gas vulkanik. Masyarakat diimbau tidak mendekati kawah aktif Gunung Tangkuban Arahu agar terhindr dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

Ia menuturkan dengan adanya erupsi dan aktivitas vulkanik yang masih terus terjadi maka masyarakat diminta tenang namun tetap waspada. Meskipun, belum bisa dipastian adanya potensi erupsi yang melebihi Kamis (1/8) semalam. 

“Sebaran abu masih di sekitaran puncak di daerah kawah tentunya untuk antisipasi masyarakat harus menyiapkan masker antisipasi jika ada abu vulkanik,” ujarnya. 

Ia menyebutkan pada kemarin malam, erupsi terjadi pada pukul 20.46 WIB dengan ketinggian abu mencapai 180 meter. Sebelum erupsi memang ada peningkatan aktivtas vulkanik yang terpantau. Meski sebelumnya setelah erupsi pada 26 Juli lalu sempat menurun aktivitasnya. 

Ia menyebutkan saat ini aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu masih terus terjadi. Pascaletusan semalam, masih tercatat ada delapan kali erupsi hingga pukul 08.00 WIB. Atas aktivitas ini, level gunung dinaikan menjadi level II atau waspada. 

Ia mengatakan pihaknya masih mewaspdadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. Meski demikian ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya. 

“Kami harapkan masyarakat tetap tenang, ikuti arahan PVMBG dan badan geologi terkait perkembangan Gunung Tangkuban Parahu,” ujarnya. 

Terkait penerbangan, ia memastikan penerbangan di Kota Bandung masih aman. Sebaran abu vulkanik tidak terlalu tinggi sehingga tidak menganggu penerbangan pesawat di Bandung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement