REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sosial (PKS) hingga saat ini tampak belum terlibat dalam proses rekonsiliasi. PKS disebut mengalamai resistensi terhadap partai pengusung presiden terpilih.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ade Irfan Pulungan merespons, belum terlibatnya PKS dalam proses rekonsiliasi. Menurutnya, PKS memiliki hak untuk menentukan sikap partai.
"Kita bicara tentang PKS, mereka punya pilihan dan sikap sendiri yang itu bisa saja menjadi komitmen internal mereka," ujar Ade saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/8).
Partai politik yang lolos parliamentary threshold (PT), Ade menjelaskan, berkeinginan untuk melakukan komunikasi antarpartai politik peserta pemilu. Hal itu, bertujuan untuk membangun kedekatan ke depannya.
Mantan Direktur dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu menyebutm partai yang sempat berhadapan pada pemilu tidak bisa dipaksakan untuk melakukan rekonsiliasi. Sebab, hal itu merupakan hak setiap partai untuk menentukan pilihan.
"Kita tidak bisa memaksakan setip partai-partai diajak untuk berkomuikasi, ini kan pilihan-pilihan masing-masing," ujarnya.
Meskipun demikian, Ade menyebut, tak ada masalah apa pun antarpartai politik. Usai pemilu, Dia menegaskan, semua partai politik kembali bersatu demi kepentingan bangsa.
"Kan tidak ada salahnya, karena semua berkeinginan untuk membangun komuikasi politik kepada semua partai-partai yang ada, baik dulu pendukung 01 atau 02. Setelah pemilu tidak ada lagi 01 02 dua, yang ada kan 03 persatuan Indonesia," ujarnya.
Politikus PKS, Mardani Ali Sera membantah partainya memiliki hubungan yang buruk dengan PDI Perjuangan. Pernyataan ini disampaikan untuk menepis anggapan adanya resistensi yang kuat antara PKS dengan PDI Perjuangan. Ini dibuktikan dengan tidak terbukanya komunikasi antara PKS dengan kubu pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
"PDI Perjuangan dekat dengan PKS karena sama-sama partai kader. Keduanya punya ideologisasi yang baik. Saya pribadi memiliki hubungan yang baik dengan banyak elite PDI Perjuangan," ujar ketua DPP PKS tersebut saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (1/8).