REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Pertamina mengambil pelajaran dari peristiwa tumpahan tumpahan minyak di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat. Susi berharap ke depan, Pertamina lebih banyak menyediakan oil boom atau peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air untuk seluruh anjungan yang dimiliki.
"Menjaga laut tidak mudah. Di situ saja ada 200 sumur (Pertamina), bukan pekerjaan yang mudah. Ke depan, Pertamina harus punya lebih banyak oil boom harus punya lebih banyak agar (tumpahan minyak) tidak sampai ke pinggir," ujar Susi saat jumpa pers di Ruang Rapat Menteri KKP, Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta, Kamis (1/8).
Susi meminta Pertamina memerhatikan wilayah terdampak yang tidak ada penghuninya guna mengambil kembali tumpahan minyak yang tidak sempat terangkut oil boom.
Susi menambahkan, kekayaan laut Indonesia tak hanya menyimpan potensi yang membawa manfaat, melainkan juga adanya potensi kecelakaan hingga kerusakan lingkungan laut. "Saya bilang (peristiwa) ini kecelakaan, musibah yang tidak kita harapkan, namun terjadi, tapi sebetulnya laut Indonesia terancam sudah lama karana Indonesia dan Filipina dikenal tempat pembuangan limbah," ucap Susi.
Kata Susi, kejadian pembuangan limbah di laut Indonesia tak lepas dari kurang baiknya penjagaan. Susi mengaku akan membicarakan persoalan ini dalam forum bersama TNI dan Polri karena sudah menjadi pembicaraan di dunia.
"Limbah sampah dan plastik, kita importir sampah terbesar, sampah kita sudah banyak ngapain datangkan sampah lagi," lanjut Susi.
Mengenai peristiwa tumpahan minyak Pertamina, Susi meminta seluruh pihak tidak terlalu khawatir lantaran Pertamina bersama pemrintah akan melakukan upaya semaksimal mungkin agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
"Untuk peristiwa di Karawang saya tidak begitu khawatir karena akan ditangani. Kapal-kapal untuk menangkap tumpahan minyak sudah cukup banyak, mungkin bisa lebih dimaksimalkan dari command centernya Pertamina dalam menjangkau minyak yang luput dari oil boom," kata Susi menambahkan.