Kamis 01 Aug 2019 14:08 WIB

Mardani Bantah Anggapan PKS Punya Hubungan Buruk dengan PDIP

Pertemuan elite PKS dengan PDI Perjuangan kerap tidak dipublikasikan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera membantah partainya memiliki hubungan yang buruk dengan PDI Perjuangan. Pernyataan ini disampaikan untuk menepis anggapan adanya resistensi yang kuat antara PKS dengan PDI Perjuangan. Ini dibuktikan dengan tidak terbukanya komunikasi antara PKS dengan kubu pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

"PDI Perjuangan dekat dengan PKS karena sama-sama partai kader. Keduanya punya ideologisasi yang baik. Saya pribadi memiliki hubungan yang baik dengan banyak elite PDI Perjuangan," ujar ketua DPP PKS tersebut saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (1/8).

Baca Juga

Mardani menambahkan, bahkan Presiden PKS Sohibul Iman pernah diundang dalam Rakernas PDI Perjuangan untuk membahas ideologisasi partai politik. Namun memang, Mardani mengakui, pertemuan elite PKS dengan PDI Perjuangan kerap tidak dipublikasikan.

"Jadi sebenarnya hubungan kita baik," tegas Mardani.

Selain itu Mardani juga menyampaikan bahwa PKS dengan PDI Perjuangan juga kerap berkoalisi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan, mendukung Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman pada Pilkada 2018 lalu. Kemudian PKS dengan PDI Perjuangan juga kerap memiliki pandangan yang sama di dalam beberapa Rancangan Undang-undang (RUU).

"PDI Perjuangan dan PKS awalnya sama-sama mengusulkan proporsional tertutup. Sebelum akhirnya PKS mengubah setuju dengan terbuka," kata Mardani.

Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif Puskapol UI Hurriyah menilai, PKS relatif tidak diundang ke dalam koalisi lantaran adanya resistensi dengan PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di level nasional. Meskipun, dia mengatakan, hal itu tidak terjadi di tingkat daerah.

Menurut Hurriyah, loyalitas PKS terhadap koalisi juga kerap dipertanyakan. Hurriyah mencontohkan, saat PKS diajak masuk ke dalam koalisi pemerintahan SBY, saat itu, PKS kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah karena mereka menyebut koalisi bersifat konstruktif.

"Nggak seiya sekata. Jadi ada perasaan bahwa kalau PKS masuk loyalitas diragukan sehingga mendingan enggak usah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement