Rabu 31 Jul 2019 15:17 WIB

Pemprov DKI Ambil Sampel Tumpahan Minyak di Kepulauan Seribu

Tumpahan minyak mentah milik Pertamina menyebar hingga perairan Kepulauan Seribu.

Ilustrasi tumpahan minyak (oil spill) akibat kebocoran pipa proyek eksplorasi minyak milik Pertamina.
Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Ilustrasi tumpahan minyak (oil spill) akibat kebocoran pipa proyek eksplorasi minyak milik Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta telah melakukan upaya tanggap darurat penanganan tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sudah menyebar hingga perairan Kepulauan Seribu sejak Kamis (25/7). Upaya tersebut, yakni pengambilan sampel finger print.

"Untuk memastikan limbah pek yang masuk ke wilayah Kepulauan Seribu maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pertamina melakukan pengambilan sampel finger print," kata Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Rusliyanto, Rabu (31/7).

Baca Juga

Selain DLH DKI Jakarta, Rusliyanto menyebutkan, rapat koordinasi telah dilakukan pada Jumat (26/7) di KLHK. Rapat dihadiri oleh DLH Kabupaten Bekasi, DLH Kabupaten Karawang, Sudin Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi (PHE).

Pengambilan sampel finger print dan split sampel atau limbah diambil oleh KLHK dan Pertamina Hulu Energi pada Sabtu (27/7). Tujuannya, memastikan karakteristik jenis minyak yang terkandung dalam limbah pek tersebut berasal dari Pertamina atau sumber yang lain.

Rusliyanto menjelaskan jika hasil analisa finger print menunjukkan bahwa jenis minyak milik Pertamina maka pihak Pertamina harus mempertanggungjawabkan akibat tumpahan minyak yang ditimbulkan di perairan Kepulauan Seribu. "Tanggung jawab dapat berupa pemulihan pencemaran lingkungan hingga penjatuhan sanksi baik perdata maupun pidana yang akan dilakukan KLHK," jelasnya.

Kasus penumpahan minyak yang bersumber di Karawang dan berimbas hingga Kepulauan Seribu, menurut Rusliyanto, penanganannya dilakukan oleh KLHK. Sebelumnya Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad mengonfirmasi beberapa pulau antara lain Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Ayer terdampak penumpahan minyak mentah.

Adapun, bentuknya berupa gumpalan kecil berwarna hitam seperti aspal padat. Namun, ia memastikan hingga saat ini kebocoran minyak tersebut tidak mengganggu aktivitas pariwisata maupun perairan di sekitar Kepulauan Seribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement