REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada Rabu pagi pukul 06.00 WIB tercatat di angka 155. Artinya kualitas udara Jakarta masih termasuk pada kategori tidak sehat dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 63,5 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan laman resmi AirVisual, kualitas udara di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, tercatat paling buruk di antara wilayah lain di DKI Jakarta. Yaitu pada angka 166 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 85,1 ug/m3.
Wilayah berikutnya yang mencatatkan kualitas udara terburuk kedua di Jakarta adalah wilayah Kemayoran dengan catatan angka sebesar 159 dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 71 ug/m3. Selanjutnya, wilayah di Mangga Dua Selatan juga mencatat kualitas udara kategori tidak sehat dengan AQI sebesar 157, sementara konsentrasi PM 2,5 di wilayah itu adalah 67,2 ug/m3.
Sedangkan di wilayah Pegadungan, Jakarta Barat, kualitas udaranya juga masih tergolong tidak sehat dengan indeks 152 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 59,8 ug/m3.
Sementara itu, kualitas udara di wilayah Pejaten Barat, Jakarta Selatan, sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Yaitu dengan indeks kualitas udara pada angka 153 dan PM2,5 sebesar 59,7 ug/m3.
Sementara wilayah di sekitar Kedutaan AS di Jakarta Selatan, kualitas udara di sana masih termasuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan AQI US 147 dan konsentrasi PM2,5 54 ug/m3. Sedangkan wilayah di sekitar Kedutaan AS di Jakarta Pusat mencatatkan kualitas udara cukup baik di antara wilayah lain, meski dinilai masih tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan angka AQI US sebesar 105 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 37 ug/m3.