REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung sedang membahas rancangan KUAPPAS guna menetapkan APBD 2020. Diprediksi ada kenaikan dari APBD Kota Bandung untuk tahun 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna. Ema memperkirakan ada kenaikan APBD sekitar Rp 600 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,6 triliun.
“Pokoknya sekitar Rp 7,2 triliun. Baik pendapatan dan pengeluaran harus sama. Jadi pendapatan segitu untuk kepentingan pengeluaran juga segitu,” kata Ema di Balai Kota Bandung, Senin (29/7).
Ema mengungkapkan APBD tahun 2020 diproyeksikan untuk merealisasikan kebutuhan pelaksanaan program sesuai RPJMD 2018-2023. Pemkot berupaya mewujudkan visi misi yang menjadi fokus utama periode kepemimpinann kepala daerah saat ini.
Menurutnya dalam Rancangan KUAPPAS, pelayanan dasar tetap menjadi prioritas sesuai dengan undang-undang yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan. Dalam aturan untuk pendidikaan anggaran pemerintah daerah tidak boleh kurang dari 20 persen sementara layanan kesehatan tidak kurang dari 10 persen.
“Kita juga pasti mewujudkan Bandung nyaman lebih banyak pada daya dukung infrastruktur,” ujarnya.
Untuk infrastruktur, kata dia, beberapa menjadi program pada 2020 seperti revitalisasi trotoar juga taman. Diharapkan Bandung tetap menjadi kota yang nyaman dari sisi infrastruktur.
Ia mengatakan APBD ini belum bisa dipastikan secara resmi karena masih dalam tahap pembahasan. Diperkirakan September sudah ada keputusan yang tercantum dalam peraturan daerah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menambahkan APBD Kota Bandung tahun 2020 akan semakin fokus pada pencapaian visi Unggul, Nyaman, Sejahterada dan Agamis. Sebagaian penjabarannya, APBD 2020 akan selaras dengan 5 misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2013.
"APBD 2020 tentu akan selaras dengan visi dan misi Kota Bandung. Di antaranya fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," kata Ahyani.
Ahyani mengungkapkan, untuk sementara anggaran belanja dalam APBD Kota Bandung 2020 yaitu sebesar Rp 6,7 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Untuk bidang pendidikan sudah mencapai 25 persen dari APBD. Sedangkan di bidang kesehatan mencapai 15 persen. Keduanya telah melebihi kewajiban sebesar 20 persen (bidang pendidikan) dan 15 persen (bidang kesehatan).
Sedangkan di bidang infratruktur, kata Ahyani, Pemkot Bandung akan fokus pada pemeliharaan dan penambahan fasilitas umum. Namun, Pemkot Bandung berharap untuk bidang infrastruktur memperoleh bantuan dari Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.
"Karena untuk infrastruktur memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Seperti pembangunan fly over dan perbaikan fasilitas umum lainnya," kata dia.