Ahad 28 Jul 2019 13:00 WIB

Kiara Artha Park Siap Jadi Ikon Baru Kota Kembang

Taman ini berkonsep edukasi sekaligus rekreasi.

Sejumlah delegasi negara anggota KAA berfoto di depan Taman Asia Afrika di Kiara Artha Park, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Sejumlah delegasi negara anggota KAA berfoto di depan Taman Asia Afrika di Kiara Artha Park, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Taman Asia Afrika di kawasan Kiara Artha Park, Kiara Condong, Bandung, Jawa Barat siap menjadi ikon baru Kota Kembang. Mengusung konsep rekreasi dan edukasi, ruang terbuka yang berlokasi di Jl Ibrahim Adjie ini diproyeksikan menjadi salah satu pusat bisnis di Kota Bandung. Hal itu disampaikan oleh Luli M. Pambagyo selaku Direktur PT Cakra Utama Indonesia, Pengelola Kiara Artha Park.

Sesuai namanya, ornamen taman dipenuhi dengan hal yang berhubungan dengan momen sejarah Konferensi Asia-Afrika. Patung-patung para penggagas konferensi menghiasi tempat yang memiliki luas 1,6 hektare tersebut. "Bandung adalah tempat penyelenggaraan Asia-Afrika, kami pasang dengan patung wajah para pendirinya. Selain unsur sejarahnya kami ingin ini menjadi bagian dari edukasi, dan rekreasi," kata dia, Sabtu (27/7) malam.

Untuk menguatkan konsep ruang bagi keluarga, pihaknya membangun air mancur atraksi. Pada malam hari, tarian air akan diterangi lampu LED. Lalu, gerakan air disesuaikan dengan beragam lagu, baik tradisional maupun musik pop. Semua sarana dibuat sesuai standar internasional.

Tujuannya, selain untuk membanggakan daerah, hal ini pun agar masyarakat yang datang bisa terhibur dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung. Menurut dia, air mancur pun memiliki filosofi semangat baru. "Kami tidak ingin kalah dengan daerah lain dalam hal yang baik. Semangat harus baru dan segar," terangnya.

Luli menjelaskan, pembangunan untuk area lainnya lebih difokuskan untuk kawasan bisnis baru. Pengerjaannya dilakukan secara bertahap. Sejauh ini, semua proses berjalan tanpa kendala. "Ada beberapa lahan yang nanti diisi oleh restoran. Di bagian belakang menjadi pusat rekreasi tempat anak anak. Lalu, ada juga tempat mercandise, kuliner khas Bandung," jelasnya.

"Selain untuk keluarga, taman ini juga nantinya bisa dimanfaatkan komunitas melakukan kegiatan. Apapun bisa. Olahraga juga bisa. Ada jogging track-nya," tambah dia.

Meski belum memastikan kapan area Artha Park resmi dibuka untuk umum, ia berharap hal itu bisa terealisasi secepatnya, khususnya untuk taman Asia-Afrika. "Bisa jadi (dibuka untuk umum) bulan Agustus akhir atau pas  17 Agustus, biar momentumnya bagus juga," terangnya.

Terbuka untuk komunitas

Di tempat yang sama, ratusan anggota komunitas Bandung Max Community (BMC) mengadakan acara pengukuhan pengurus di Artha Park. Konsep acara tersebut pertama kali diselenggarakan di sebuah taman. Doni DSR selaku Kabid Hukum BMC mengungkapkan acara pengukuhan biasanya dilakukan di home base atau sebuah cafe.

photo
Kiara Artha Park memberikan ruang bagi komunitas untuk berekspresi.

"Ada 200 anghota yang datang. Ini pertama kali dilakukan di taman. Tapi lihat tamannya, kami rasa nyaman dan cocok," terangnya. Selain untuk menggelar acara, taman bisa pula dimanfaatkan untuk kumpul reguler dengan para anggota yang ingin membawa keluarga. "Situasinya enaklah. Keluarga bisa dibawa. Jadi bukan rider aja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement