REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Dua remaja Amerika ditangkap di Roma dengan tuduhan pembunuhan kepada seorang perwira polisi militer Italia, Sabtu (27/7). Kasus pembunuhan itu mengguncang Italia.
Sumber-sumber yudisial menyebut remaja tersebut masih berstatus pelajar, masing-masing Finnegan Lee Elder (19 tahun) dan Gabriel Christian Natale-Hjorth (18 tahun). Keduanya berasal dari San Francisco. Kedua remaja itu menghadapi tuduhan pembunuhan dan percobaan pemerasan.
Mario Cerciello Rega (35 tahun), seorang perwira polisi militer Carabinieri Italia, berulang kali ditikam pada Jumat (26/7) dini hari. Saat itu, dia mencoba menangkap dua orang yang diduga mencuri tas ransel. Petugas lain terluka dalam insiden itu.
The New York Times, mengutip pernyataan dari Carabinieri, kedua remaja itu ditahan di sebuah hotel bintang empat di lingkungan Prati di Roma. Keduanya telah mengakui kejahatan yang mereka lakukan selama interogasi.
Seorang pengacara Italia untuk Penatua, Francesco Codini mengatakan kedua pelaku menegaskan haknya untuk tetap diam selama sidang pengadilan di Roma pada Sabtu (27/7) sore. Codini menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal bahwa kliennya telah mengaku. Dia mengatakan Penatua sedang tidak sehat dan tidak berbahasa Italia.
Laporan media awal menyebutkan para penyerang berasal dari Afrika Utara. Polisi merilis video yang memperlihatkan dua pria mengikuti orang lain di distrik Trastevere di Roma. Orang yang diikuti menuduh kedua pria itu mencuri tasnya yang berisi telepon dan sejumlah uang tunai.
Korban sempat menghubungi ponsel miliknya yang dicuri. Kemudian, salah satu pelaku meminta tebusan, jika ingin tasnya kembali. Korban pencurian dan pelaku sepakat bertemu di lingkungan terdekat.
Pemilik juga melaporkan rencana itu kepada polisi. Saat pertemuan, salah satu polisi yang bertugas mendekati para pelaku. Namun, salah satu pelaku menarik pisau dan menikam. Polisi yang baru menikah kurang dari dua bulan itu datang dengan mengenakan pakaian sipil.
Pembunuhan terhadap polisi jarang terjadi di Italia. Karena itu, politisi dari semua partai politik prihatin dan marah atas peristiwa itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika