Kamis 25 Jul 2019 14:28 WIB

Demokrat Tentukan Nama Calon Ketua MPR September

Sistem paket membuka peluang bagi Demokrat untuk masuk dalam formasi MPR.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat akan membahas sosok yang akan diajukan untuk mengisi posisi Ketua MPR RI pada September 2019. Saat ini, mereka belum menentukan siapa kader partai yang akan diajukan untuk menduduki jabatan yang kini jadi rebutan tersebut.

"Ini hanya pemikiran, belum dibicarakan di Partai Demokrat. Tergantung Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) nanti. Belum tahu (sosok seperti apa), September kali ya (pembahasan dilakukan)," kata Syarief saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (25/7).

Baca Juga

Sebelumnya, Syarief mengatakan, sistem paket membuka peluang bagi partainya untuk ikut masuk dalam formasi pimpinan MPR. Karena itu, kata Syarief, Demokrat berharap bisa mengamankan 'kesepakatan' dengan PDIP dalam musyawarah pimpinan MPR melalui sistem paket.

"Kalau saja terjadi ketua DPR-nya adalah PDIP, mungkin bagus juga kalau Ketua MPR-nya itu dijabat oleh partai Demokrat," kata Syarief di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (22/7).

Syarief mengatakan sistem tersebut pernah diterapkan pada 2009 semasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden RI. Sebagai partai pemenang Pemilu, Demokrat menduduki kursi pumpinan DPR.

Namun, kata Syarief, ada kesepakatan dengan PDIP sehingga PDIP menjadi Ketua MPR. Syarief mengharapkan sejarah tersebut kembali terulang dalam periode 2019-2024. '

"Jadi kalau saja ya, dan bila teman-teman setuju dan PDIP juga setuju, mudah-mudahan," katanya.

Demokrat, lanjut Syarief, menyatakan siap bila PDIP mengajak untuk bergabung dapam paket pimpinan MPR. Syarief mengakui Demokrat memang mengharapkan posisi pimpinan MPR. Namun, Demokrat juga memantau dan menunggu perkembangan lobi politik dalam musyawarah pimpinan MPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement