REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menerima laporan hewan buas diduga Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) memangsa hewan ternak warga di Jorong Kampung Padang Nagari Aia Manggih Barat kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman. Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumatera Barat, Khairi Ramadhan mengatakan sejauh ini sudah ada laporan 14 ekor ternak warga yang mati dimangsa hewan buas diduga harimau sumatra.
"Ke 14 ekor tersebut terdiri atas 13 ekor kambing dan seekor anjing. Pemilik ternak adalah Alirman (sembilan ekor), Erlis (empat ekor) dan Eri (satu ekor) ternak anjing. Kejadian ini berlangsung dalam rentang waktu satu bulan terakhir," kata Khairi, melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (22/7).
Kejadian terakhir pada Jumat (19/7) satwa liar memangsa dua ekor kambing milik Alirman. Alirman menceritakan sembilan ekor kambing miliknya dimangsa satu persatu. Ia hanya mendapati sisa bagian kepala dan tulang belulang yang sudah tergeletak terpisah.
Sementara Erlis mengaku melihat langsung hewan buas jenis harimau memangsa dua ekor kambingnya. Elis melihat harimau membunuh dan membawa kambing yang tidak jauh dari kebunnya ke dalam hutan. Namun Erlis tidak sempat melihat detail harimau tersebut karena ia lari berteriak dan meminta tolong.
Khairi menjelaskan tim BKSDA Wilayah I Sumbar menerima laporan tersebut hari ini.
Berdasarkan penelusuran dan identifikasi tanda-tanda keberadaan di lapangan, tim menemukan jejak kaki satwa liar yang masih dalam dugaan adalah jenis harimau sumatra di beberapa titik lokasi.
Untuk memastikan lebih lanjut, BKSDA akan memasang empat kamera penjebak (camera trap) guna memantau dan melacak tanda-tanda keberadaan satwa langka dan hampir punah tersebut. Selain itu untuk memberikan rasa aman, tim juga akan melakukan patroli pemantauan di sekitar lokasi.
"BKSDA mengimbau masyarakat untuk tidak melepaskan ternaknya secara liar tanpa diawasi, dan mengimbau untuk tetap waspada serta berhati-hati dalam beraktifitas," ujar Khairi.