Senin 22 Jul 2019 14:55 WIB

24.633 Hektare Sawah Jatim Alami Kekeringan

983 hektare tanaman padi di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petani berada di areal sawah miliknya yang kekeringan
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani berada di areal sawah miliknya yang kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo mengungkapkan, luas sawah yang mengalami kekeringan di Jawa Timur pada musim kemarau ini mencapai 24.633 hektare. Dari luas lahan tersebut, 983 hektare tanaman padi di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

"Luas tanaman padi di Jatim total 1.871.219 hektar. Dari angka itu, persentase luas tanaman padi yang kekeringan terhadap luas tanam sebesar  1,32 persen, dan persentase luas tanaman padi yang terkena puso terhadap luas tanam per musim tanam 0,05 persen atau 983 hektare," kata Hadi di Surabaya, Senin (22/7).

Baca Juga

Selain tanaman padi, lanjut Hadi, kemarau di Jatim juga mengakibatkan lahan jagung mengalami kekeringan. Hadi mengungkapkan, tanaman jagung di Jawa Timur totalnya seluas 946.844 hektar. Dari total luas lahan tersebut, 649 hektare di antaranya mengalami kekeringan. Sementara kekringan yang sampai mengakibatkan gagal panen hanya seluas 99 hektare, atau 0,01 persen.

"Kalau yang terkena kekeringan 649 hektare, dan tanaman jagung yang kena puso seluas 99 hektare. Kalau dipersentasikan yang kena puso hanya 0,01 persen," ujar Hadi.

Menurut Hadi, kekeringan di Jatim tidak mengakibatkan semua komoditi tanaman gagal panen. Misalnya tanaman kedelai di Jatim tidak mengalami kendala gagal panen, meski mengami kekeringan. "Total luas tanaman kedelai mencapai 44.671 hektare, luas tanaman kedelai yang terkena kekeringan seluas 236 hektare tapi tidak sampai gagal panen," kata Hadi.

Hadi mengimbau masyarakat agar tidak khawatir. Dia menjamin, stok beras di Jatim cukup melimpah, bahkan bisa dikonsumsi untuk 15 provinsi lainnya di luar Jatim. Produksi padi di Jatim diakuinya masih surplus 3,2 juta ton hingga akhir 2019.

Pemprov Jatim, kata Hadi, telah mengirim surat kepada kabupaten/kota di Jatim untuk mengantisipasi kekeringan. Di antaranya, Pemprov Jatim meminta agar petani segera melapor apabila wilayah mereka mengalami kekeringan. Tujuannya agar petani bisa segera diberi bantuan berupa cadanga  bibit pertanian, serta air bersih.

"Untuk daerah kategori rawan kekeringan adalah Tuban.  Kemudian daerah cukup rawan adalah Ngawi, Tulungagung, Madiun, Gresik, Mojokerto, dan Lumajang. Sedangkan daerah yang sangat rawan adalah Lamongan, Bojonegoro, dan Pacitan," kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement