Kamis 18 Jul 2019 16:57 WIB

Gerindra: Pembicaraan Soal Penentuan Pimpinan MPR Masih Cair

Muzani mengatakan, pada akhirnya lobi-lobi yang bakal menentukan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani
Foto: ANTARA FOTO
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pembicaraan mengenai penentuan pimpinan MPR masih sangat cair. Termasuk, ia mengatakan, kemungkinan partai-partai yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur untuk membentuk satu paket.

"Peluangnya masih terbuka semua masih cair semua, sebelah sana sebelah sini masih cair," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).

Baca Juga

Muzani juga mengaku sudah berbicara terkait hal itu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Kepada Muzani, Cak Imin juga mengaku belum konsen membicarakan hal tersebut. 

"Masih cair semua," ujarnya.

Ia juga mengaku sudah bertemu dengan Ketua MPR yang juga Ketum PAN Zulkifli Hasan. Ia mengatakan pada waktunya keduanya akan membicarakan hal tersebut.

"Semua di gedung ini kan selalu akhirnya lobi-lobi yang menentukan, lobi-lobi itu sekarang masih dalam proses awal pembicaraan. Apakah akan menyatu dalam semua paket dan nantinya apakah akan setuju menyatu dalam satu paket atau dua paket, kita belum bicara," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku PKS akan mengikuti aturan yang ada. Ia menuturkan masih menunggu seperti apa nantinya paket yang disepakati.

"Lihat aja nanti paketnya seperti apa," kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Kepada wartawan, Hidayat mengaku PKS belum menyodorkan nama calon pimpinan MPR. Mantan Ketua MPR itu juga enggan menjawab kesediaannya jika pemerintah nantinya mengajak partai non pemerintah dalam paket.

"Tanya PKS dong, jangan tanya ke saya, saya nggak bawa mandat itu sekarang," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement