REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Sebanyak 70 personel anggota TNI akan di datangkan ke Kabupaten Kapuas Hulu wilayah Kalimantan Barat untuk disiagakan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karhutla yang akan diantisipasi terutama di tujuh desa daerah tersebut.
"Khusus untuk TNI ada 70 personel yang akan disiagakan di Kapuas Hulu dan itu program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Dandim 1206 Putussibau, Letkol Inf Basyaruddin, di Putussibau, Kamis (18/7).
Basyaruddin mengatakan, satgas tersebut bukan di Kapuas Hulu, namun langsung dari BNPB. Pertimbangannya karena Kapuas Hulu memiliki lahan gambut yang rawan apabila terjadi kebakaran.
Di tempat terpisah, pelaksanaan tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Rupinus mengatakan ada tujuh desa di Kapuas Hulu yang rawan terjadi Karhutla. Tujuh desa rawan karhutla yaitu Pulau Bergerak Desa Penai dan Bangkong Kecamatan Silat Hilir, Desa Ranyai Hilir Kecamatan Seberuang, Desa Madang Permai Kecamatan Suhaid, Daerah Dalam dan Sekulat Kecamatan Selimbau dan Desa Sepandan Kecamatan Batang Lupar yang merupakan memiliki lahan gambut cukup luas.
"Jadi pihak TNI yang di datangkan dari luar Kalbar itu akan di tugaskan di tujuh desa tersebut termasuk pihak kepolisian, BPBD dan elemen masyarakat," jelas Rupinus.
Selain itu, di luar tujuh desa tersebut, kata Rupinus akan dilaksanakan patroli gabungan sekaligus tim pemadam kebakaran yang akan turun langsung sekaligus ikut patroli. "Kita berharap partisipasi masyarakat turut serta dalam menjaga dan mewaspadai agar tidak terjadi Karhutla," pinta Rupinus.