Selasa 16 Jul 2019 15:07 WIB

JK Kurang Sepakat Nadiem Jadi Menteri, Ini Alasannya

JK meminta pebisnis muda tak selalu didorong jadi menteri.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Chief Executive Officer (CEO) Gojek Nadiem Makarim menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Chief Executive Officer (CEO) Gojek Nadiem Makarim menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap para pebisnis muda yang sukses tidak selalu didorong untuk mengisi posisi jabatan politik, yakni menteri. Menurut JK, sebaiknya para pebisnis muda dibiarkan fokus dalam pengembangan kewirausahawa atau entrepeneur.

Hal itu disampaikan JK untuk menanggapi peluang Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim dalam menteri kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendatang.

Baca Juga

"Jadi jangan anak-anak muda yang sukses di bisnis di dorong-dorong jadi birokrat. Jangan ... lebih penting dia di sini (enterpreneur)," ujar JK usai bertemu dengan Nadiem di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7).

Menurut JK, Nadiem telah terbukti sukses mengembangkan bisnis layanan transportasi daring. Ia menilai, Nadiem adalah sosok yang bagus di dalam maupun di luar negeri.

Sementara itu, posisi menteri, menurut JK, terbatas hanya di satu bidang.

"Dia sudah terbukti di bidangnya. Orang seperti Nadiem ini yang di Indoneisa bagus di luar negeri bagus. Menteri ini terbatas bidangnya. Yang dibutuhkan bangsa ini entrepreneur," ujar JK.

Selain itu, kata JK, keinginan orang untuk menjadi menteri lebih besar dibandingkan untuk menjadi pebisnis. Karena itu, ia berharap Nadiem tetap fokus di bidang enterpreneur. "Kalau jadi menteri banyak yang mau, kalau entrepreneur tidak banyak apalagi sebesar itu," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement