REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 23 titik di Kabupaten Badung, Bali, dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa (16/7) pagi. Gempa yang terjadi pada pukul 08.18 WITA itu menyebabkan kerusakan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Badung, khususnya di wilayah Badung Selatan.
"Petugas dan tim reaksi cepat kami hingga saat ini masih terus melakukan assessment terhadap kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pagi tadi," ujar Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, Selasa (16/7).
"Laporan kerusakan paling banyak terjadi di wilayah Kuta Selatan dengan 14 titik, Kuta enam titik, Kuta Utara satu titik dan di Kecamatan Abiansemal dua titik," imbuhnya.
Wayan Wirya menjelaskan berdasarkan laporan kerusakan yang terjadi paling banyak adalah kerusakan material yakni genting runtuh dan tembok retak ringan. "Hingga saat ini masih belum ada laporan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Laporan yang kami terima, bangunan yang paling banyak rusak adalah bangunan sekolah dan belum ada objek wisata di Badung yang terdampak," jelas Wayan.
BPBD Badung akan terus melakukan pendataan akibat kerusakan yang ditimbulkan peristiwa gempa tersebut. "Termasuk informasi tebing yang longsor di Pantai Melasti masih akan kami periksa apakah terjadi akibat gempa atau sebelum peristiwa gempa bumi terjadi," kata Wayan Wirya.
BMKG telah memutakhirkan data gempa bumi tektonik yang awalnya bermagnitudo 6 menjadi 5,8. Gempa berpusat di laut dengan jarak 80 kilometer arah Selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, pada kedalaman 104 kilometer.