REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengungkapkan kreteria yang tepat untuk menduduki kursi mentri pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Menurutnya, terdapat tiga karakter utama yang disingkat dengan 3C.
"Yakni creative (Kratif), confidence, dan connected. Karena itu, seorang menteri milenial setidaknya juga harus memiliki tiga karakter tersebut," ujar Hasanuddin dalam diskusi 'Menakar Peluang Generasi Milenial dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, di Jakarta, Senin (15/7).
Pertama, mentri haruslah kreatif. Kreatif, kata Hasanuddin, yakni mentri yang kaya akan ide dan gagasan baru, serta punya pemikiran out of the box. Ide dan gagasan tersebut bukan sekadar pemikiran di atas kertas. "Namun, juga bisa diterjemahkan dan diaktualisasikan dalam berbagai kebijakan dan program-program kerja," ungkapnya.
Kedua, menteri milenial harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Tidak hanya punya ide dan gagasan, dia melanjutkan, mentri milenial harus memiliki keberanian untuk mewujudkan ide dan gagasannya menjadi tindakan yang nyata. Selain itu, mentri muda juga dapat menjadi pemimpin yang memiliki keberanian untuk menggerakkan birokrasi bekerja lebih lugas. Karenanya, mentri itu, mampu menembus dan mengubah birokasi untuk bekerja lebih cepat.
Ketiga, mentri muda harus aktif menjalin komunikasi dengan siapa saja. Hasanuddin menjelaskan, sosok itu harus menjadi penghubung antar generasi baik muda maupun tua.
"Tentu dia juga harus melek digital. Tidak sekadar aktif menggunakan, tapi juga mengerti bagaimana memanfaatkan dunia digital secara efektif untuk kepentingan kementerian yang dipegangnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Salah satu upayanya adalah memberi tempat untuk anak muda dengan rentang usia 22 hingga 30 tahun masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II. Hingga kini Jokowi belum mengumumkan nama-nama menteri yang berasal dari kalangan partai maupun nonpartai.