REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan 781 calon perwira remaja (Capaja) TNI-Polri siap dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Mereka siap dilantik sebagai Letnan Dua maupun Inspektur Polisi Dua.
"Sebanyak 781 Capaja TNI-Polri, terdiri dari 259 Akademi Militer, 117 Akademi Angkatan Laut, 99 Akademi Angkatan Udara, dan 306 Akademi Kepolisian siap dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Letnan Dua maupun Inspektur Polisi Dua," ujar Hadi dalam keterangan persnya, Senin (15/7).
Panglima TNI mengatakan, para taruna dan taruni tersebut telah selesai mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan maupun Akademi Kepolisian selama empat tahun. Selain itu, mereka juga menerima pendidikan integrasi selama tiga bulan di Resimen Chandradimuka Akademi TNI.
Sementara itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), dalam pembekalan kepada taruna dan taruni tersebut menyampaikan, para Capaja TNI-Polri harus menguasai teknologi. Menurut JK, itu karena era perang saat ini bukan lagi era perang fisik.
“Yang terjadi sekarang perang teknologi, dan yang menang akan menguasai teknologi. Di militer, kepolisian juga penguasaan teknologi adalah yang penting,” kata di.
JK juga mengatakan, Capaja TNI-Polri perlu menguasai teknologi agar tidak kalah dengan negara lain dalam mengamankan negara. Hal itu, kata JK, akan berdampak pada pembangunan dan investasi di Indonesia. Menurutnya, pembangunan dan investasi akan berjalan baik jika kondisi negara aman dan kondusif.
“Kalian berbeda dengan Tentara Angkatan 45. Anda Tentara dan Polisi yang harus mempunyai pemahaman teknologi dan anda harus belajar terus. Bagi TNI perang di masa modern bukan hanya perang fisik. Siapa pun yang menguasai teknologi akan memenangi peperangan,” tuturnya.