REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, memahami ada pihak yang kecewa atas terjadinya pertemuan antara Prabowo Subianto dan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (13/7). Andre memahami apabila ada pro dan kontra dari para pendukung Prabowo-Sandi yang menanggapi pertemuan tersebut.
"Ya, tentu kita memahami ada yang pro dan kontra, itu suatu hal yang lumrah," ujarnya, Senin (15/7).
Andre menilai, pertemuan kedua tokoh tersebut di MRT bertujuan untuk menjadikan Indonesia guyub dan polarisasi di masyarakat menurun. Selain itu, menurut dia, diharapkan agar para pendukung Prabowo-Sandi yang masih ditahan agar dibebaskan, dan yang masih bermasalah bisa selesai masalahnya.
"Insya Allah, Pak Prabowo tidak ada kesepakatan politik sama sekali. Dalam waktu dekat, Pak Prabowo akan menjelaskan langsung ke pendukung," kata Andre.
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, dan bersama-sama naik MRT sampai stasiun Senayan Jakarta, Sabtu (13/7). Joko Widodo dan Prabowo kemudian berjalan kaki dari Stasiun MRT Senayan menuju ke sebuah restoran di FX Plaza Sudirman di Senayan.
Keduanya sepakat agar para pendukung bersatu, tidak ada lagi istilah "cebong" dan "kampret" di masyarakat.
[video] Pesan Damai dari Stasiun MRT Jakarta