REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan AEON Environtmental Foundation sudah melakukan penanaman 10 ribu pohon mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Tujuan dari penanaman 10 ribu pohon tersebut untuk mencegah abrasi (pengikisan) di Teluk Jakarta.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Mungkasa mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian 60 tahun kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam bidang lingkungan hidup. Kerja sama ini dibuktikan dengan adanya aksi nyata mitigasi (mengurangi dampak bencana) dan adaptasi perubahan iklim.
"Kami ketahui, mangrove dapat mencegah abrasi. Maka dari itu, kami melakukan penanaman agar abrasi tidak terjadi di Jakarta," kata Oswar, Senin (15/7).
Oswar menambahkan 1.000 relawan yang 500 orang di antaranya berasal dari Jepang ikut membantu penanaman. Kehadirannya bukan sekadar pelesiran. Namun, untuk kepedulian terhadap lingkungan di Jakarta.
Kemudian, lanjut dia, kedepannya hubungan kerja sama ini akan terus berlanjut hingga 2020 nanti. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya pengikisan tanah.
Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengatakan, mangrove sangat berdampak positif bagi lingkungan pesisir Jakarta. Kegiatan ini menjadi contoh pentingnya menjaga lingkungan hidup.
"Yang penting ini (mangrove) harus dijaga bersama agar bisa mencegah abrasi di pesisir Jakarta. Semua harus merawat bersama mangrove ini," katanya.
Sementara itu, CEO AEON Co, Motoya Okada mengatakan, hubungan kerja sama ini sejak periode 2011, 2013 dan 2018 dengan total 76 ribu Mangrove yang ditanam di lokasi yang sama. Program ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan hidup yang nantinya akan diwariskan kepada generasi mendatang.
"Hingga saat ini, mangrove yang ditanam terpelihara dengan baik dan selalu dipantau oleh kami (AEON Environtmental Foundation)," tambahnya.