Kamis 11 Jul 2019 14:40 WIB

Perampok Emas di Tangerang Belajar dari Youtube

Pelaku yang merupakan warga Malaysia merampok untuk biaya kerja di Jepang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Teguh Firmansyah
Emas
Foto: VOA
Emas

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tersangka perampokan enam kilogram emas di Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada 15 Juni lalu mengaku belajar mencuri dari video yang ada di media sosial Youtube. Perbuatan ini dilakukan dengan motif untuk membiayai perjalanan tersangka sebelum bekerja di Jepang.

"Untuk memuluskan niatnya, MNFR mempelajari ihwal perampokan toko emas melalui video di kanal Youtube. Berbagai video ia saksikan untuk mempelajari strategi dan cara melarikan diri usai merampok toko emas," kata Kapolres Kota Tangerang AKBP Sabilul Ali saat konferensi pers, Kamis (12/7).

Baca Juga

Menurut Kapolres, pencurian ini bermula dari niat salah seorang tersangka berinisial MNFR (24) yang merupakan warga negara Malaysia. Pelaku diketahui ingin bekerja di Jepang, tapi uang perjalanan yang dimiliki tidak cukup. Sehingga ia merencanakan perampokan toko emas untuk menambah modal berangkat ke Jepang yang sudah diberikan orang tuanya.

"Orang tua MNFR mengizinkan dan bahkan memberinya biaya sekitar 10 ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp 30 juta," terang Kapolres.

Meski sudah belajar dari video di Youtube, MNFR sadar bahwa ia tak memiliki pengalaman merampok toko emas. Tersangka kemudian menceritakan niatnya kepada temannya dengan inisial MS. Oleh MS, MNFR dikenalkan kepada tersangka lain, yaitu MNI (26). Setelah berdiskusi, MNI sepakat mengikuti MNFR merampok toko emas asalkan segala biaya perjalanan ditanggung MNFR.

Tersangka MNI merupakan residivis kasus perampokan di Malaysia. Ia pernah ditahan Polis Diraja Malaysia karena kasus perampokan toko emas di Kuala Lumpur yang kemudian menjalani hukuman penjara dan bebas pada 3 Juni 2019.

"MNFR mengaku tidak memiliki alasan spesifik terkait kenapa beraksi di Indonesia. Dia hanya mengatakan hobi berjalan-jalan dan memang pernah ke Indonesia untuk liburan. Adapun motifnya, karena ingin menambah biaya perjalanan ke Jepang," ujar Kapolres.

Dari penuturan tersangka, awalnya meraka akan melancarkan aksi di Kota Serang. Namun karena kondisi lalu lintas yang macet, mereka mengurungkan niat dan mencari lokasi baru, sehingga terjadi perampokan Toko emas permata di Balaraja pada 15 Juni itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement