REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sedikitnya 1.595 hektare sawah yang ada di Kabupaten Purwakarta, terancam kekeringan saat musim kemarau 2019 ini. Ribuan hektare sawah itu, kondisinya bervariasi. Ada yang ancamannya ringan, sedang dan berat.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, areal sawah yang terancam kekeringan ini tersebar di sejumlah kecamatan. Seperti, Maniis, Tegalwaru, Cibatu, dan Campaka.
"Sawah yang terancam kekeringan ini, berada di areal sawah tadah hujan," ujar Agus, kepada Republika, Ahad (7/7).
Mengingat, lanjut Agus, areal sawah tadah hujan di wilayahnya cukup luas. Yakni, mencapai 7.000 hektare. Sehingga, potensi kekeringan saat musim kemarau ini cukup besar.
Karena itu, lanjut Agus, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi ribuan hektare sawah tersebut. Sejumlah penanganan juga dilakukan. Salah satunya menyediakan pompa dan membuat sumur panten. Lainnya, memersiapkan asuransi bagi petani yang telah mengikuti layanan jasa tersebut.