Jumat 05 Jul 2019 19:16 WIB

HMI Harap Menteri Muda tak dari Kalangan Elite Politik Lama

Menteri dari kalangan anak muda langkah percepatan terhadap regenerasi kepemimpinan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (tengah) dan KH Ma'ruf Amin (ketiga kiri) didampingi pimpinan partai Koalisi Indonesia Kerja memberikan keterangan pers di gedung KPU, Jakarta, Ahad (30/6/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (tengah) dan KH Ma'ruf Amin (ketiga kiri) didampingi pimpinan partai Koalisi Indonesia Kerja memberikan keterangan pers di gedung KPU, Jakarta, Ahad (30/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Politik Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muktamar Umakaapa berpendapat menteri muda yang bakal mengisi kursi kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sebaiknya tak berasal dari kalangan elite politik lama. Selain itu, menteri muda tersebut juga sebaiknya bukan merupakan pemimpin komunitas baik partai politik ataupun organisasi lainnya.

“Kita membutuhkan, penyegaran politik dalam kabinet pemerintahan. Di tengah kepemimpinan nasional yang cenderung berada pada kelompok-kelompok itu saja. Kita berharap ada sosok muda yang benar-benar bisa menjadi wakil kita sebagai generasi pemuda” kata Muktamar, dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/7).

Baca Juga

Menurutnya, representasi menteri muda sebaiknya merupakan figur milenial yang memiliki riwayat kepemimpinan nasional yang jelas, terutama yang berhubungan langsung dengan anak muda. Hal tersebut, kata dia, menjadi indikator yang penting untuk dapat menilai kemampuan dasar manajerial dari seorang menteri. 

“Menunjuk menteri dari kalangan anak muda menurut saya adalah langkah percepatan terhadap regenerasi kepemimpinan nasional. Periodisasi kepemimpinan di buat lebih cepat.  Hanya saja, alangkah tepatnya jika anak muda tersebut adalah figur yang memiliki riwayat kepemimpinan nasional yang dapat kemudian diukur,” ujarnya.

Muktamar mengatakan kemampuan seorang menteri memang tidak hanya dapat diukur dari kemampuan teknis maupun skill profesionalisme saja. Namun juga kematangan dan pengalaman kepemimpinan yang dimiliki untuk dapat mengelola sebuah lembaga atau kementerian mendatang.

Karena itu, ia mengusulkan agar menteri muda yang ditunjuk oleh Presiden nanti sebaiknya merupakan tokoh muda yang dinamis, gesit, dan juga memiliki jaringan yang luas di kalangan anak muda.

“Komponen seperti ini hemat saya ada pada figur dengan pengalaman kepemimpinan di level nasional. Modal ini juga yang mempertajam kemampuannya agar semakin siap untuk menghadapi rumitnya tantangan kerja saat menjadi menteri,” jelas dia.

Seperti diketahui, sejumlah nama-nama tokoh muda yang digadang-gadang bakal duduk di kabinet Jokowi-Maruf pun mulai mengemuka. Di antaranya seperti Prananda Surya Paloh, Emil Elistianto Dardak, Muhammad Arief Rosyid, Angela Herliani Tanoesoedibjo, dan juga Arwani Syaerozi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement