Jumat 05 Jul 2019 18:27 WIB

Polisi: Penembak Harun Al-Rasyid Gunakan Senjata Nonorganik

Harun Al-Rasyid menjadi salah satu korban tewas pada aksi 21-22 Mei.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto (kiri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) memberikan keterangan saat rilis pengembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan tanggal 21-23 Mei 2019 di Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto (kiri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) memberikan keterangan saat rilis pengembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan tanggal 21-23 Mei 2019 di Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penembak korban tewas dalam kericuhan 22 Mei, Harun Al-Rasyid, yang hingga kini belum tertangkap menggunakan senjata nonorganik atau senjata bukan untuk keperluan militer. Hal itu diketahui dari kaliber proyektil yang ditemukan oleh penyidik Polri.

"Harun Al-Rasyid itu sudah dilakukan autopsi dan memang ditemukan adanya proyektil peluru yaitu 9x17 milimeter atau 0380 automatic yang diduga ini adalah senjata dari nonorganik Polri," tutur Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta (5/7).

Baca Juga

Polisi telah melakukan uji balistik terhadap dua proyektil yang ditemukan di badan saat autopsi, yakni proyektil dalam tubuh Harun Al Rasyid berkaliber 9,17 mm dan Abdul Aziz berkaliber 5,56 mm. Sementara untuk penembak Harun Al-Rasyid, polisi telah mengantongi ciri-cirinya, yakni tinggi badan 175 cm, berbadan kecil dan berkulit muka gelap.

Dari penyelidikan diketahui arah tembakan pelaku miring sejauh 11 meter sebelah kanan korban sehingga tembakan mengenai lengan kiri menembus dada Harun Al Rasyid. Sementara, posisi personel kepolisian yang melakukan pengamanan massa saat Aksi 22 Mei berada di depan dengan jarak sekitar 100 meter.

Untuk diketahui, Harun Al-Rasyid (15) warga RT 09 RW 10, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat meninggal dunia setelah terlibat kericuhan 22 Mei di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5) malam. Harun, meninggal setelah nyawanya tak tertolong ketika dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement