Kamis 04 Jul 2019 19:22 WIB

Politikus PDIP: Jokowi dan Prabowo adalah Sahabat

Politikus PDIP menyatakan demokrasi Indonesia adalah gotong-royong.

Hendrawan Supratikno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hendrawan Supratikno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan partainya mendukung rencana pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang direncanakan Juli 2019. Hendrawan mengatakan keduanya adalah sahabat.

"Kami mendukung pertemuan itu, mereka adalah dua sahabat. Mereka sudah menyampaikan kepada masyarakat bahwa apapun keputusan MK tidak akan merenggangkan hubungan keduanya," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/7).

Baca Juga

Dia berharap pertemuan itu dapat membuat suasana menjadi adem karena akar rumput para pendukung melihat dua sahabat tersebut bertemu. Hendrawan menginginkan lingkaran kedua tokoh tersebut untuk segera mencari waktu dan mempercepat terlaksananya pertemuan tersebut karena berdampak positif bagi para pendukung kedua pihak.

"Itu berarti mengembuskan semangat kebersaman, menjahit kembali perbedaan yang terjadi. Saya kira bagus, silaturahim itu esensial dalam kehidupan kita sebagai bangsa," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, dalam konstitusi Indonesia, tidak ada istilah koalisi dan oposisi, yang ada adalah gabungan partai politik yang mengusulkan pasangan capres-cawapres. Dia menekankan demokrasi Indonesia adalah gotong royong, artinya semua pihak kerja bersama untuk bangsa secara gotong royong.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Juli 2019. "Prabowo akan bertemu dengan Jokowi insya Allah bulan Juli ini, dalam pertemuan itu kita berharap seluruh polarisasi itu bisa menurunkan tensi antara pendukung," kata Andre di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7).

Dia mengatakan kedua tokoh tersebut merupakan sosok negarawan dan harus menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa setelah kompetisi Pemilu Presiden 2019, sudah saatnya bergandengan tangan bersatu kembali membangun bangsa. Menurut dia, silaturahmi itu bukan diartikan sebagai "politik dagang sapi" namun bertujuan bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement